Senin 19 Dec 2022 02:29 WIB

Peringatan Hari Jadi Purbalingga, Ajang Edukasi Budaya kepada Masyarakat

Kirab Pusaka Manggala Praja berlangsung mengitari kota Purbalingga.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Purbalingga menggelar dua acara kebudayaan dalam pelaksanaan Peringatan Hari Jadi me-192 Kabupaten Purbalingga yakni Pahargyan Agung dan Kirab Pusaka Manggala Praja, Ahad (18/12/22).
Foto: dok. Pemkab Purbalingga
Pemkab Purbalingga menggelar dua acara kebudayaan dalam pelaksanaan Peringatan Hari Jadi me-192 Kabupaten Purbalingga yakni Pahargyan Agung dan Kirab Pusaka Manggala Praja, Ahad (18/12/22).

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Pemkab Purbalingga menggelar dua acara kebudayaan dalam pelaksanaan Peringatan Hari Jadi me-192 Kabupaten Purbalingga yakni Pahargyan Agung dan Kirab Pusaka Manggala Praja, Ahad (18/12/22). Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan, momentum ini merupakan ajang edukasi kebudayaan kepada masyarakat.

"Jadi sekaligus dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa setiap momentum hari jadi kita juga memperkenalkan budaya kita tradisi kita termasuk benda-benda pusaka yang  merupakan tinggalan pusaka leluhur," ungkap Bupati Tiwi usai mengikuti Kirab Pusaka Manggala Praja di Halaman Pendopo Dipokusumo.

Baca Juga

Acara Pahargyan Agung yang diselenggarakan di Pendopo Dipokusumo menampilkan dua tarian. Pertama, Tari Gambyong, atau tari Jawa Klasik yang sering digunakan untuk menyambut tamu. Kedua, Tari Beksan Maheswari Gayatri. Keduanya ditampilkan oleh Kanca Seni Purbalingga naungan Dindikbud Purbalingga.

Sedangkan Kirab Pusaka Manggala Praja berlangsung mengitari kota Purbalingga. Mulai dari Pendopo Dipokusumo - Alun-alun - Jalan Jenderal Soedirman - Jalan Letjend S Parman - Jalan Letkol Isdiman - Jalan Piere Tendean dan kembali ke Pendopo Dipokusumo.

Dalam Kirab, disamping membawa pusaka juga diiringi pasukan Bregodo Prajurit yang didatangkan langsung dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Mulai dari Prajurit Musik, Prajurit Tamtomo, Prajurit Prawiroanom, Prajurit Jayengastro, dan Prajurit Sorogeni.

Kirab ini juga diikuti Keluarga Bupati dan Forkopimda yang menaiki kereta kencana serta sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga yang menaiki delman, becak serta iring-iringan Gunungan Hasil Bumi Potensi lokal masing-masing kecamatan.

"Kirab pusaka ini membawa benda-benda pusaka tinggalan leluhur-leluhur kita mengeliling kota Purbalingga. Tadi juga mengundang pasukan dari Solo termasuk dengan kereta kencananya," kata Bupati.

Di usia yang ke 192 tahun Kabupaten Purbalingga, Bupati berharap Kabupaten Purbalingga ke depan lebih maju, lebih sejahtera, lebih berdaya saing dan Purbalingga mampu menghantarkan masyarakatnya lebih sejahtera.

"Oleh karenannya saya ingin mengajak seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali untuk saeyeg saekoproyo hulubis kuntul baris kita bersama-sama bersinergi bersama, bergandengan tangan untuk bergerak bersama-sama membangun Kabupaten Purbalingga ke depan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Tri Gunawan mengungkapkan, konsep Kirab Pusaka Manggala Praja kali ini dibuat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Ini pertama kali Kirab Pusaka dilaksanakan dengan rute yang panjang. Biasanya hanya memutar di Alun-alun. Kali ini memutar dari alun-alun ke arah Kodim, Jalan Letkol Isdiman dan kembali ke Alun-alun," kata Tri Gunawan.

Pada acara Pahargyan Agung Pemkab Purbalingga juga menyerahkan penghargaan kepada para tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh dan berprestasi mengharumkan nama Purbalingga. 

Mereka diantaranya Ardita Prameswari Kusuma (Atlet), Ansidan Sohir Shaputra (Atlet), Alyas Atlhaf Akbar Yulianto (Atlet), Drs Annas Sumarjo (Tokoh Pendidikan), Sheila Agatha Wijaya (Desainer Muda), KH Nurkholis Masrur (tokoh agama), H Sukarman SAg (tokoh agama), Pendeta Robert Pasanda MTh (tokoh agama), Junjung SE (tokoh wisata) dan Endang Fajarini SP (Penyuluh Pertanian).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement