Selasa 20 Dec 2022 16:41 WIB

DIY Pastikan Stok Kebutuhan Pokok untuk Nataru Aman

Ketersediaan beras saat ini mencapai 4.114 ton.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Pedagang melayani pembeli di pasar tradisional (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang melayani pembeli di pasar tradisional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memastikan bahwa stok atau ketersediaan kebutuhan pokok aman untuk kebutuhan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Pasalnya, permintaan masyarakat saat momen Nataru akan lebih tinggi.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (APSDA) Setda DIY, Yuna Pancawati mengatakan, pihaknya bersama TPID DIY sudah melaksanakan pemantauan kebutuhan pokok selama dua pekan terakhir. Pemantauan dilakukan mulai dari pasar-pasar tradisional, pusat perbelanjaan modern, hingga ke distributor kebutuhan pokok.

"Pemantauan bertujuan menjaga ketersediaan dan harga pangan, dan menjaga ekspektasi masyarakat. Secara umum, stok aman tersedia untuk HBKN dan tahun baru," kata Yuna di Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (20/12).

Berdasarkan data dari Bulog Kanwil DIY, ketersediaan beras saat ini mencapai 4.114 ton, gula pasir sebanyak 189 ton, minyak goreng tersedia 34.631 liter dan tepung terigu tersedia 7,91 ton.

Meskipun ketersediaan kebutuhan pokok mencukupi, namun terjadi kenaikan harga di beberapa komoditas pangan. Seperti telur ayam ras, bawang merah, dan aneka cabai. Yuna menyebut, saat ini harga telur ayam ras rata-rata Rp 29.600, untuk harga bawang merah rata-rata Rp 33 ribu, harga cabai merah keriting Rp 33.400 dan harga cabai rawit merah Rp 40.200.

Yuna menyebut, kenaikan di beberapa komoditas tersebut tidak signifikan dan wajar terjadi menjelang momen Nataru. Kenaikan ini terjadi dikarenakan permintaan masyarakat yang juga tinggi.

"Kenaikan juga terjadi saat pembagian BPNT, khususnya telur ayam ras. Masyarakat diimbau untuk membeli sesuai kebutuhan, tidak sesuai keinginan, khususnya ibu-ibu," ujar Yuna.

Selain itu, pemantauan terhadap ketersediaan kedelai juga dilakukan di DIY. Yuna menyebut, untuk ketersediaan kedelai masih mencukupi, namun harganya masih tinggi.

"Pantauan ke pedagang besar kedelai, stok aman meski kita masih impor, dan masih diambil dari Jatim dan Jateng. Stoknya ada 4.800 kilogram untuk kedelai saat pemantauan, jadi tidak perlu khawatir. Untuk harganya Rp 13.500 sampai 13.700 per kilogram," jelas Yuna.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement