Rabu 21 Dec 2022 17:51 WIB

Libur Nataru dan Sekolah, PHRI Solo Prediksi Okupansi Hotel Tembus 90 Persen

Puncak kedatangan tamu baru akan terlihat mulai akhir pekan ini dan pekan depan.

Rep: c02/ Red: Fernan Rahadi
Sajian menu dari salah satu hotel di Solo.
Foto: Dokumen.
Sajian menu dari salah satu hotel di Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) perkirakan okupansi hotel saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) kali ini mencapai angka 90 persen. Sebab, selain bertepatan dengan Nataru juga bertepatan dengan libur sekolah. 

"Tahun tahun baru sebelumnya memang tinggi di angka 80 persen di 2020 tapi sepertinya tahun 2022 ini mungkin bisa di angka 90 persen begitu," kata Sistho A. Sreshtho saat dihubungi Rabu (21/12/2022).

Sistho juga mengatakan pihaknya memprediksi puncak kedatangan tamu baru akan terlihat mulai akhir pekan ini dan pekan depan. Hal tersebut termasuk perayaan hari natal 25 Desember 2022 mendatang.

"Puncaknya kita lihat ini sudah libur sekolah. Tanggal 23, 25 Sabtu Ahad ini akan penuh. Jumat sampai Ahad depan kita juga harapkan akan penuh. Kami yakin bertambah dan semakin penuh" jelasnya.

Kendati demikian, Sistho mengatakan pihaknya belum melihat peningkatan signifikan. Pasalnya, karakter tamu yang berlibur di kota Solo biasanya melakukan reservasi hotel mepet dengan Nataru.

"Karakter tamu-tamu untuk melakukan reservasi dari dulu masih sama selalu last minute booking. Selalu Mendekati hari Hnya untuk melakukan reservasi mengakibatkan kami menganalisa di nataru ini juga masih belum terlihat ada kenaikan namun masih lambat, tapi H-2 H-3 sudah mulai kencang tahun baru ini akan jauh lebih banyak daripada tahun baru sebelumnya seperti tidak ada pembatasan pada masyarakat untuk menghabiskan tahun barunya di kota solo," ungkapnya.

Selain itu, Sistho mengatakan rerata tamu menginap di Kota Solo hanya satu setengah hari. Jadi menurutnya untuk menaikkan angka menginap mendekati dua malam perlu diadakan upaya lebih dari stakeholder terkait termasuk pemerintah. 

"Bagaimana membuat kegiatan di kota Solo ini ada, karena begitu tamu datang ke sini oh nanti setelah ini saya akan datang ke sini jadi tidak hanya makan, jadi ada kegiatan seperti Car Free Night, Night market jadi itu juga bisa memberikan daya tarik untuk tamu atau wisatawan untuk menariknya. Kalau di Bali, di Jogja, Bandung mungkin menginap lebih dari satu malam. Karena banyak tempat wisata banyak pilihan waktu menghabiskan di malam hari jadi perlunya stakeholder pariwisata dan pemerintah untuk membuat attraction seperti itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement