REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah seniman asal Solo, Jawa Tengah, terlibat pada eksplorasi potensi wisata kota yang saat ini tengah digarap oleh pemerintah daerah.
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengatakan ada beberapa ide dari para seniman untuk menggarap beberapa titik. Selain kawasan Ngarsopuro hingga Gatot Subroto, juga ada Pracimatuin.
"Termasuk nanti event-event menyambut piala dunia dan lain-lain, tapi nanti saja. Itu tahun depan," katanya.
Salah satu seniman sekaligus pemerhati budaya Sardono W Kusumo mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terkait hal itu.
"Saya mau mendengarkan gagasan-gagasan beliau dan apa yang bisa kami support," katanya.
Ia mengatakan koridor Gatot Subroto hingga Ngarsopuro membuka ruang bagi para seniman dan kreator untuk berpartisipasi. Salah satu potensi wisata yang ada di kawasan tersebut yakni Kampung Tua Kemlayan.
"Saya ingatkan (kepada wali kota) Kemlayan adalah kampung yang sangat historis. Ada ahli tari, ahli karawitan, pembuat gamelan yang dipusatkan di Kemlayan oleh Paku Buwono (PB) X. Jadi ada garis merahnya," ujar dia.
Pada kesempatan sama, Koordinator Muralis Solo is Solo Irul Hidayat mengatakan Kampung Kemlayan memiliki sisi sejarah dan kekinian yang bisa dieksplorasi untuk wisata.
"Kami berusaha merespons dengan banyak ide. Salah satunya mural mulai kami aktifkan, termasuk nanti ada program yang memandu wisatawan untuk mengunjungi kawasan Kampung Tua Kemlayan," katanya.
Budayawan lain Heru Mataya mengatakan kawasan tersebut bukan sebatas koridor. Di kanan kirinya punya lekukan sejarah yang sangat panjang.
"Jangan hanya terbuai pada koridor ini saja. Ada sejarah panjang, warga harus punya kreativitas di sana. Jangan hanya duduk tapi juga dieksplorasi," jelas Heru.