REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi dan masih menggenangi Jalan Kaligawe Raya, tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat yang setiap hari harus mengakses jalur utama Semarang-Demak ini.
Tak terkecuali juga segenap warga kampus (dosen, staf, dan mahasiswa) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) yang akan beraktivitas.
Maka untuk mempercepat penurunan elevasi genangan, Unissula mengerahkan 11 unit pompa diesel untuk membantu mengurangi genangan banjir di Jalan Kaligawe Raya yang terdampak banjir.
“Unissula menurunkan sedikitnya 11 pompa berkekuatan tiga PK untuk membantu mengurangi genangan air,” ungkap Rektor Unissula, Prof Gunarto.
Menurutnya, ikhtiar ini penting untuk mengurangi beban masyarakat dan warga kampus yang akan melaksanakan aktivitas.
Kegiatan ini merupakan salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat di tengah situasi bencana banjir yang terjadi di wilayah Kota Semarang.
Langkah-langkah untuk menangani banjir di sejumlah tempat juga dilakukan oleh para pemangku kebijakan, karena jalur utama pantura Semarang ini menjadi kawasan yang terdampak genangan cukup parah, hingga mengganggu kelancaran transportasi.
“Kaligawe adalah akses yang sangat penting bagi ribuan pekerja industri, tenaga kesehatan, pegawai kampus, awak truk, juga masyarakat sekitar,” jelas dia.
Atas situasi ini, Unissula berinisiatif membantu mempercepat penurunan elevasi genangan agar jalan utama tersebut dapat segera terbebas dari genangan banjir dan akses transportasi kembali normal.
Penyedotan pompa dilakukan mulai dari fly over tol Kaligawe hingga kawasan kampus yang tergenang. “Alhamdulillah, melalui upaya ini turut membantu mempercepat penanganan genangan air,” jelas rektor.
Pompa-pompa ini, lanjutnya, dioperasionalkan untuk menyedot dan memindahkan genangan banjir di Jalan Kaligawe ke saluran drainase di sekitar Jalan Kaligawe Raya.
Peran Unissula dalam membantu manajemen penanganan air ini dinilai cukup efektif. "Sehingga hanya dalam waktu 12 jam area kampus sudah kering dari genangan air karena hujan ekstrim yang melanda Kota Semarang,” ujarnya.