REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dua kubu yang ada di Keraton Kasunanan Solo yakni Lembaga Dewan Adat (LDA) dan Sinuwun Paku Buwono XIII setelah sepuluh tahun akhirnya bertemu. Pertemuan berlangsung secara tertutup di kediaman Sinuwun Sasana Narendra, Selasa (3/1/2023).
Sebelumnya, konflik di antaranya dua kubu itu sempat memanas hingga pariwisata di keraton ditutup. Hadir sebagai penengah, cucu dari Pahlawan Nasional, Raden Panji Soeroso, KRAY Herniatie Sriana Munasari yang mempertemukan antara kubu Sinuhun dengan ketua LDA Gusti Kanjeng Ratu Wandasari atau Gusti Moeng.
Adapun yang hadir di pertemuan tersebut yakni GKR Pakubuwana beserta Putra Mahkota KGPAA Suryo Aryo Mustiko atau KGPAA Purbaya. Gusti Moeng mengaku pertemuan dengan kakak kandungnya berlangsung sangat menyentuh.
Bahkan ia juga meminta maaf jika selama ini telah berbuat salah serta mencium tangan kakaknya yang berdaulat sebagai pemimpin sah dari keraton tersebut. Sampai membuat sang kakak pun menitikkan air mata.
“Saya saudara muda. Saya datang dan sungkem ke Kangmas (Pakubuwono XIII), dalem nyuwun pangapunten (saya minta maaf). Dalem menika (saya itu), masuk lagi hanya akan kembali bekerja. Kalau saya dianggap salah, saya minta maaf dan semua ini harus kita sudahi,” kata Gusti Moeng.
Selaku pihak penengah, Herniatie mengaku hanya menjembatani selaku kerabat keraton. Ia mengatakan hanya mempertemukan antara dua kubu itu. “Kepada sinuhun (Pakubuwono XIII), saya bilang (Gusti Moeng) ini adik (Anda). Kepada Gusti Moeng, saya bilang (Pakubuwono XIII) ini kakak (Anda). Itu saja. Tidak ada yang lain,” ujarnya.
Pihaknya berharap dari pertemuan ini menghadirkan yang terbaik bagi keraton. Harapannya hubungan baik tersebut senantiasa terjaga ke depannya.
“Saya ingin semuanya menjadi baik. Tidak ada lain-lain. Yang penting, hari ini saya bahagia. Sinuhun dan adiknya (Pakubuwono XIII dan Gusti Moeng) istilahnya sudah bisa berpelukan,” kata Herniatie.
Sementara itu, dari kubu Sinuwun Kanjeng Pangeran Haryo Dani Nur Adiningrat mengatakan pertemuan berlangsung lancar. Untuk ke depan bagaimana, pihaknya mengaku akan mengikuti perintah dari Sinuwun.
“Masalah apa pembicaraannya dan bagaimana selanjutnya, kita ikuti saja prosesnya. Ke depan seperti apa, itu akan menunggu dhawuh (perintah) Sinuhun,” tegasnya.
Dari pertemuan ini, senada dengan Herniatie pihaknya berharap agar suasana yang ada di dalam keraton mendingin. Sehingga proses tersebut berjalan dengan lancar.
“Semoga dengan seperti ini bisa mendinginkan banyak hal. Mendinginkan semua dan proses akan berjalan semakin lancar,” katanya.