REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap memberangkatkan sebanyak 302 jamaah calon haji (calhaj) ke Tanah Suci di Arab Saudi pada 2023.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Pekalongan Mundakir mengatakan saat ini pihaknya belum melakukan sosialisasi dengan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) karena masih menunggu nama-nama para calhaj yang terdaftar pada nomor kursi dan urutan pemberangkatan.
"Alhamdulillah, pada 2023 ini kita bisa memberangkatkan 302 calon haji ke Tanah Suci Makkah setelah pada tahun sebelumnya kuota haji dibatasi," katanya.
Menurut dia, pada tahun sebelumnya, kuota haji asal Kota Pekalongan hanya bisa memberangkatkan 151 calhaj atau 50 persen dibanding pada tahun ini sebanyak 302 orang.
"Ini artinya kuota haji Kota Pekalongan pada 2023 sudah bisa kembali 100 persen dibanding ketika sebelum pandemi Covid-19," ujarnya.
Berdasarkan penandatanganan kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah di Jeddah, Ahad (8/1), Pemerintah Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 221 ribu jamaah.
Sebanyak 221 ribu calon haji, kata dia, Jateng mendapat kuota 29.008 orang dan Kota Pekalongan mendapat 302 calon haji.
Dikatakannya kuota tersebut diprioritaskan bagi calon haji yang sudah mendapatkan nomor kursi. Karena saat ini tidak ada batasan usia seperti tahun sebelumnya yang diperuntukkan usia di bawah 65 tahun.
Demikian pula syarat lainnya masih sama yaitu wajib melakukan vaksinasi meningitis, penguat (booster), dan terpenuhi istitha’ah kesehatan calon haji sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci.
"Kami mengajak para calon haji bisa menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup sehat seperti konsumsi makanan bergizi, berolahraga, tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker. Demikian juga jaga nama baik daerah dan negara," tegas Mundakir.