Senin 16 Jan 2023 18:24 WIB

Longsor di Perumahan Punsae Ungaran, Sejumlah Bangunan Rumah Terancam

Kebetulan lokasi yang longsor merupakan titik terendah dari kawasan perumahan ini.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Longsor. Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Bencana hidrometeorologi akibat kondisi curah hujan yang cukup tinggi masih berlanjut di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Terakhir, hujan dengan intensitas lebat mengakibatkan tanah longsor di lingkungan Perumahan Ungaran Asri Regency (Perumahan Punsae) di wilayah Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Ahad (15/1/2023) sore.

Meskipun tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, sejumlah bangunan rumah di lokasi perumahan ini kini menjadi terancam karena berada cukup dekat dengan bibir tebing yang longsor.

Berdasarkan penuturan warga setempat, peristiwa longsor di wilayah RT 03/ RW 20 terjadi pada saat kawasan perumahan ini dan sebagian besar wilayah Ungaran Timur turun hujan dengan intensitas lebat, pada Ahad sore.

 

"Kejadiannya kemarin, Minggu sore saat hujan turun dengan lebat," ungkap Herman, salah seorang warga RT 03/ RW 20, Desa Kalongan, kompleks Perumahan Ungaran Asri Regency, yang dikonfirmasi Senin (16/1/2023).

Menurutnya, peristiwa longsor di lingkungan Perumahan Ungaran Asri Regency ini merupakan yang kedua kalinya. Penyebabnya dikarenakan debit air di saluran di kompleks perumahan ini meningkat tajam akibat hujan deras.

Kebetulan lokasi yang longsor merupakan titik terendah dari kawasan perumahan ini. Sehingga  air dari pemukiman bagian atas terkumpul di satu titik hingga akhirnya menyebabkan tebing di samping perumahan ini longsor.

Terlebih lokasi yang longsor ini sebelumnya merupakan tanah urug dan pada bagian miring di sisi timur perumahan sama sekali tidak ada penahan. "Baik berupa talut maupun tanaman tegakan," jelasnya.

Herman juga mengungkapkan setelah peristiwa longsor di perumahan Ungaran Asri Regency ini kemarin warga telah berkumpul dan berembug bersama dengan para pemangku lingkungan, baik RT maupun RW setempat.

Guna mengantisipasi agar agar longsor tidak meluas, warga akan iuran untuk menata kembali saluran air, sebagai langkah darurat. "Caranya bagaimana, nanti tergantung keputusan bersama," katanya.

Masih terkait dengan curah hujan yang tinggi pada Ahad sore, petugas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) serta BPBD Kabupaten Semarang harus melakukan evakuasi terhadap delapan orang yang terjebak arus deras, sebuah kafe yang berada di bantaran sungai.

Menurut Kasi Damkar, Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Danang W Santoso ke-delapan orang tersebut merupakan pengunjung kafe Akar Langit, di wilayah Kelurahan Candirejo, Kecamatan Ungaran Barat.

Satpol PP dan Damkar menerima laporan pada Ahad pukul 19.30 WIB. Saat itu kondisinya memang hujan deras, sehingga air sugai meluap dan mereka terjebak di sungai Garang yang berarus deras.

"Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan lancar dan delapan orang pengunjung kafe tersebut dapat diselamatkan dari bahaya arus deras sungai Garang," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement