Selasa 17 Jan 2023 15:19 WIB

Kebakaran di Desa Kuwarasan Diduga Akibat Konsleting Mesin Pompa BBM Eceran

Saat ini proses penyelidikan masih dilakukan di lokasi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Aparat kepolisian masih melakukan proses penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran rumah warga di Dusun Kalangan, Desa Kuwarasan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Senin (16/1/2023) malam.

Dugaan sementara peristiwa kebakaran yang menimpa rumah Mulatno (55) dan Sumiyati, warga RT 09/ RW 02 Dusun Kalangan ini dipicu oleh konsleting mesin pompa BBM eceran yang berada di rumah Mulatno.

Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA, melalui Kapolsek Jambu, AKP M Budiyanto mengatakan, saat ini proses penyelidikan masih dilakukan di lokasi, termasuk mendalami keterangan sejumlah saksi.

"Tim Inafis Polres Semarang juga masih bekerja di tempat kejadian perkara (TKP) didampingi anggota  Polsek Jambu, serta perangkat desa setempat," ungkapnya, Selasa (17/1).

Dalam peristiwa kebakaran ini, lanjut Budiyanto, memang tidak ada korban jiwa, namun untuk kerugian materiil akibat kerusakan dua rumah yang terdampak diperkirakan  mencapai  Rp 500 juta.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun jajaran Polsek Jambu, jelasnya, peristiwa kebarakan diketahui terjadi pada Senin malam sekitar 22.30 WIB. Saat itu menantu Mulatno, CT sedang melayani pembelian BBM eceran.

Percikan api awalnya terlihat dari bagian mesin pompa BBM eceran jenis Pertalite yang sedang dioperasionalkan CT (24). Karena percikan api menegenai drum penampung BBM Pertalite berkapasitas 200 liter, kemudian muncul kobaran api.

Kobaran api yang cepat membesar kemudian menyambar bangunan rumah Mulatno yang kemudian membakar seluruh bagian bangunanrumah serta bangunan dapur rumah Sumiyati yang letaknya berdekatan.

"Kobaran api baru dapat dijinakkan, setelah tiga unit mobil prmadam kebakaran Pemkab Semarang yang berada di Pos Damkar Ambarawa datang di lokasi untuk memadamkan api," kata Budiyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement