REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kerajaan Inggris bakal mempertajam kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Selain investasi, Pemerintah Kerajaan Inggris juga ingin meningkatkan kerja sama antara lain di bidang pendidikan serta transportasi ramah lingkungan.
Hal ini diungkapkan Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, usai bertemu dengan Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (17/1/2023).
Menurut Dubes Inggris, pertemuan membahas mengenai area kolaborasi yang sudah dua tahun terakhir dilakukan oleh Dubes Inggris terdahulu dan Pemprov Jateng, berdasarkan diskusi dengan gubernur Jateng pada 2021 lalu.
Dan sejak saat itu, Pemerintah Inggris sudah mengembangkan beberapa program spesifik di bidang pembangunan berkelanjutan, transportasi berkelanjutan, serta pendidikan.
Hari ini, bersama wakil gubernur, kedua pihak membahas bidang lain yang bisa dikerjasamakan. Seperti meningkatan perdagangan antara Jateng dengan Inggris dan juga membahas kemungkinan untuk meningkatkan investasi di provinsi ini.
Termasuk juga mempertajam dan meningkatkan kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan dan pendidikan. “Saya berterima kasih kepada wakil gubernur atas pertemuan serta pembahasan yang konstruktif hari ini,” jelas Owen Jenkins.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengapresiasi Pemerintah Kerajaan Inggris dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia yang saat ini mengunjungi Jateng untuk membahas penguatan kerja sama dengan Indonesia, lebih khusus Pemprov Jateng.
Menurut wagub, ada beberapa keinginan yang disampaikan Dubes Inggris untuk Indonesia, seperti mewujudkan provinsi kembar, mengembangkan kerja sama bidang pendidikan, maupun transportasi yang ramah lingkungan.
Dalam pertemuan ini, Dubes Inggris juga mengungkapkan, sudah ada jalinan kerj asama antara Pemerintah Kerajaan Inggris dengan beberapa daerah di Jateng. “Seperti di Kabupaten Jepara telah mengembangkan investasi pabrik Adidas serta pengembangan energi baru terbarukan (EBT),” tegasnya.
Wagub berharap pertemuan dengan Dubes Inggris ini bukan sekedar seremonial, namun dapat segera ditindaklanjuti. Misalnya kerja sama pendidikan antara Provinsi Jateng dengan Pemerintah Inggris selama ini yang masih di level perguruan tinggi (universits).
Nantinya akan dipertajam sampai ke sekolah menengah bahkan sekolah menegah pertama. Apakah dalam bentuk beasiswa pertukaran pelajar dari Jateng ke Inggris maupun sebaliknya.
Adapun investasi di Inggris sudah tersebar di beberapa daerah di Jateng, seperti di Kabupaten Pati, Jepara, dan beberapa daerah lainnya, dengan total nilai investasi mencapai 198 juta dolar.
“Kita berharap setelah kunjungan Dubes Inggris ke Jateng yang akan dilanjutkan melihat potensi di Solo, nilai investasi akan lebih meningkat di Jawa Tengah,” tegas Taj Yasin.