REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pimpinan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyatakan sudah memanggil Ganta Semendawai, mahasiswa UNY yang menulis thread (utas) di Twitter tentang kisah Nur Riska, mahasiswi yang meninggal setelah berjuang menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Pemanggilan dilakukan untuk meminta klarifikasi terkait twitnya yang viral di dunia maya tersebut.
"Iya sudah (dipanggil)," kata Staf Ahli Bidang Hukum Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Anang Priyanto saat dikonfirmasi Republika, Selasa (17/1/2023).
Anang menjelaskan, dalam pertemuan itu, Ganta mengungkapkan tulisanya di media sosial tidak menyatakan penyebab meninggalnya Riska karena depresi saat sedang mengurus penurunan UKT.
"Saudara Ganta menyampaikan bahwa dalam tulisan di medsos pribadinya tidak pernah menyatakan bahwa penyebab meninggalnya Saudari Riska karena depresi saat sedang mengurus penurunan UKT. Saudara Genta sudah dan akan melakukan klarifikasi tentang hal tersebut," ujarnya.
Anang memastikan, UNY berkomitmen untuk membantu mahasiswa yang memiliki kendala secara ekonomi dalam penyelesaian studi, sesuai prosedur dan data-data yang valid/terverifikasi. Ia menegaskan UNY bersifat terbuka atas masukan, saran, dan kritik serta berkomitmen melakukan peningkatan layanan dan tata kelola dengan mengutamakan transparansi dan akuntabilitas.
"UNY menyediakan sarana atau media untuk penyampaian data atau informasi berkaitan dengan layanan, termasuk tentang UKT dan jika dipandang sangat perlu bisa langsung disampaikan kepada rektor," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ganta. Ganta juga membenarkan bahwa dirinya telah dipanggil oleh pihak kampus terkait utas yang ia buat tersebut.
"Kalau saya dibilang dipanggil oleh rektorat ya saya dipanggil oleh rektorat memang, ya santai saja sih," ucapnya, Senin (16/1/2023) malam.
Menurutnya tak ada yang bisa digugat dari tulisannya tersebut sebab semua bukti dan temuannya ada. Ia juga memastikan penyebab kematian Riska bukan semata karena UKT.
"Saya bilang bahwa kalau ada yang mengaitkan Riska meninggal karena UKT itu nggak secara langsung, itu nggak meninggal karena UKT secara langsung, tapi bahwa ada kisah yang demikian itu nyata," katanya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah UNY, Kresna Manik mengungkapkan kronologis tentang meninggalnya almarhumah Nur Riska yang ia peroleh langsung dari keluarga Nur Riska saat melakukan takziah pada tanggal 9 Maret 2022, di Desa Toyareka, Purbalingga, Jawa Tengah.
"Berdasarkan keterangan yang diterima dari keluarga menegaskan almarhumah meninggal karena sakit stroke dan darah tinggi. Sakit darah tinggi sudah diderita almarhumah sejak lama," kata Kresna dalam keterangan tertulisnya, Ahad (15/1/2023).