Kamis 19 Jan 2023 04:46 WIB

Bertemu Jokowi Usai Rakornas, Gibran: Pemetaan 2024

Putra sulung Jokowi tersebut tidak mau merinci bekal tersebut.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menyebut setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Selasa (17/1/2023), dirinya mendapatkan bekal yang berkaitan dengan 2024.

"(Ngobrol politik?) Banyak-banyak, ya pasca-Rakornas. Ya pemetaan 2024 no (dong-Red)," kata Gibran, Rabu (18/1/2023).

Ketika pertemuan itu berlangsung, santer diberitakan terdapat banyak soal hujatan atas Jokowi, termasuk soal Emha Ainun Najib atau Cak Nun yang menyamakan Jokowi dengan Fir'aun. Namun, Gibran menegaskan ada obrolan yang lebih penting ketimbang hal tersebut. 

"Endak, ngobrol sing luwih penting (Mengobrol yang lebih penting). Misale 2024, luwih penting ya," katanya.

 

Kendati demikian, Gibran tidak merinci isi obrolan tersebut. Ia menyatakan masih menyimpannya untuk saat yang tepat. "Ya yang namanya bekal kan nggak harus dimakan ya. Simpen wae, nek butuh tok wae lagi dijipuk (kalau butuh saja baru diambil)," katanya.

Selain itu, saat Rakornas berlangsung Gibran menyebut banyak pembelajaran yang didapatkannya. Mulai dari inflasi hingga pertumbuhan ekonomi, pengangguran, tata kota, dan ciri khas kota. 

Sebelumnya, dalam Rakornas tersebut Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah arahan mengenai ancaman resesi hingga stabilitas jelang Pemilu 2024. Ia mengingatkan seluruh kepala daerah dan pemangku kebijakan di Indonesia berhati-hati pada ancaman resesi. Presiden mengungkapkan, International Monetary Fund (IMF) memprediksi sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. 

"Meskipun pertumbuhan ekonomi kita berada pada posisi yang sangat baik, hati-hati, sepertiga ekonomi dunia diprediksi mengalami resesi. Bahkan, untuk negara yang tidak terkena resesi ratusan juta penduduknya merasakan seperti sedang resesi, hati-hati!" ujar Presiden Jokowi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement