Senin 30 Jan 2023 14:36 WIB

Wakil Rektor dan Dekan UMS Ikuti Sumpah Profesi Insinyur

Untuk kemajuan sebuah negara diperlukan jumlah insinyur yang cukup banyak.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Sebanyak 18 insinyur baru, termasuk Wakil Rektor V, Dekan, hingga Rektor UMS berfoto bersama, Senin (30/1/2023).
Foto: Dokumen
Sebanyak 18 insinyur baru, termasuk Wakil Rektor V, Dekan, hingga Rektor UMS berfoto bersama, Senin (30/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 18 insinyur baru dari Program Profesi Insinyur (PPI) Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) disumpah pada Sabtu (28/1/2023) di Gedung Auditorium Moh Djazman UMS dalam acara Sumpah Profesi Insinyur Angkatan 6 dan Kuliah Umum Keinsinyuran.

Termasuk dua pejabat teras UMS, yakni Wakil Rektor 5 UMS ditambahkan gelar baru pada namanya menjadi Prof Ir Supriyono, dan Dekan Fakultas Teknik UMS Ir Rois Fathoni, juga disumpah sebagai insinyur.

Rekto UMS Sofyan Anif berharap dengan menjadi seorang insinyur, ke depan tentu akan semakin kuat komitmen dan loyalitasnya terhadap bangsa dan negara. "Keberadaan profesi insinyur itu sangat luar biasa, artinya apa? Ikut andil memberikan sumbangan pada bangsa dan negara, baik di tataran skill juga pengembangan iptek," kata Sofyan, Senin (30/1/2023).

Sementara itu, Wakil Rektor V UMS Supriyono menerangkan dengan lahirnya para insinyur ini berpotensi memajukan suatu negara dan menggerakkan ekonomi. Khususnya dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi global.

"Jumlah insinyur di Indonesia itu masih sangat kurang, padahal untuk kemajuan sebuah negara itu diperlukan jumlah insinyur yang cukup banyak. Jadi seperti negara-negara maju seperti Jepang, Korea, kemudian China di mana kemajuan negara ditopang dengan jumlah insinyurnya. Nah, di Indonesia baru sekian persen dari jumlah penduduk, dan itu kurang ideal dan perlu penambahan lebih banyak lagi," kata Supriyono.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Bambang Goeritno mengingatkantantangan global keinsinyuran (digitalisasi dan otomasi) mengharuskan insinyur Indonesia untuk fokus pada peningkatan keterampilan dan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan.

Ia juga berharap UMS dapat berperan dalam mencetak insinyur-insinyur baru. "Kami mengharapkan UMS ikut berperan dalam mencetak insinyur-insinyur, dengan berbagai strategi dan marketing yang baik," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement