REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pemerintah Kabupaten Temanggung Jawa Tengah menargetkan Gerakan Konservasi Tanah dan Air di kabupaten setempat pada 2023 dapat menanam lebih dari 500 ribu bibit tanaman.
"Gerakan konservasi dengan penanaman pohon untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Karena degradasi lingkungan di Kabupaten Temanggung semakin hari semakin menurunkan kualitas lingkungan hidup," kata Bupati Temanggung M Al Khadziq di Temanggung, Kamis (2/2/2023).
Beberapa hari lalu telah dilaksanakan apel gerakan konservasi tanah dan air di Desa Kledung, yakni di kawasan Embung Kledung dengan menanam sekitar 1.500 bibit tanaman. Ia mengatakan saat ini sumber-sumber mata air di Temanggung banyak yang mati.
Sementara apabila hujan erosi tinggi dan cepat sekali banjir, karena penyerapan air ke dalam tanah berkurang akibat kurangnya pepohonan atau tegakan.
Oleh karena itu, dia mengatakan, komitmen pemerintah dan seluruh masyarakat untuk terus melakukan penanaman pohon guna memperbanyak tegakan demi penyelamatan penyerapan air yang semakin banyak dan juga demi penyelamatan lingkungan pada umumnya.
"Alhamdulillah seluruh masyarakat bersemangat. Seluruh lapisan baik itu pelajar, pemuda, ulama, masyarakat desa, pemerintah desa, para relawan sangat bersemangat mendukung gerakan ini," kata dia.
Menurutnya lagi, mereka tidak henti melakukan penanaman pohon sehingga pada 2021 Temanggung sudah berhasil menanam lebih dari 500 ribu bibit pohon. Pada 2022 sudah lebih 200 ribu bibit pohon, dan 2023 ini sedang dimulai lagi.
Ia menyampaikan terima kasih kepada para penyumbang bibit pohon, dari banyak instansi baik perusahaan maupun BUMN dan sebagainya.
"Tahun ini kami juga terus melakukan upaya yang ekstensif dengan menggali para donatur bibit pohon, baik dari perusahaan swasta, BUMN, BUMD, maupun dari CSR," ujarnya.