Sabtu 18 Feb 2023 14:28 WIB

Penjelasan BPBD Soal Dua Rumah di Sragen Hanyut Terbawa Luapan Bengawan Solo

Agus menjelaskan kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Warga melintasi genangan air yang merendam perkampunganya saat banjir di Kampung Joyotakan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo sebanyak 21.846 jiwa dari 15 Kelurahan di Kota Solo terdampak banjir akibat meluapnya sejumlah anak sungai Bengawan Solo.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Warga melintasi genangan air yang merendam perkampunganya saat banjir di Kampung Joyotakan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo sebanyak 21.846 jiwa dari 15 Kelurahan di Kota Solo terdampak banjir akibat meluapnya sejumlah anak sungai Bengawan Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Sebanyak dua rumah hanyut terbawa arus Sungai Bengawan Solo yang meluap beberapa hari lalu. Kepala BPBD Sragen Agus Cahyono menyebutkan bahwa dua rumah yang hanyut hanya sebagian. Kedua rumah yang berada Kelurahan Sidoharjo, Sragen tersebut hanyut disebabkan posisinya yang mepet dengan bibir sungai Bengawan Solo. 

Rumah tersebut milik Budi Wiyono yang beralamat di Dukuh Nglombo RT 05, Tenggak, Sidoharjo. Sedangkan satu rumah lagi milik Sumiyati Dukuh Metep, Tenggak, Sidoharjo. 

"Sebenarnya itu karena berada di bibir sungaI jadi sudah mepet sekali. Rumahnya itu sudah pas dengan sungai di pinggir sungai sekali," kata Agus ketika dihubungi, Sabtu (18/2/2023).

Agus menjelaskan dulu ada dua rumah juga yang ikut tergerus luapan Bengawan Solo. Namun, ia mengatakan bahwa pihaknya sudah sempat mengevakuasi dengan membongkar rumah.

"Informasi warga dulu ada dua rumah di sebelahnya yang tergerus karena di bibir sungai. Memang kemarin sore sempat dibongkar. Tetapi karena tanahnya yang labil sebagian tembok sisi sungai sudah jatuh ke sungai," katanya.

Agus menjelaskan kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa. Sebab, sebelumnya pihaknya mengaku bahwa sudah memperingati warga sekitar bantaran tersebut.

"Tidak ada (korban jiwa), jadi sebenarnya sudah beberapa hari yang lalu sudah kami data karena sudah bersurat. Karena penangan bantaran tidak bisa, kami sarankan waspada karena masih hujan dan debit air yang tinggi yang perlu ekstra hati-hati dan waspada," katanya. 

Salah seorang pemilih rumah, Budi Wiyono mengaku sebagian rumahnya hanyut Karena tergerus terbawa luapan Bengawan Solo. Ia mengatakan rumah tersebut hanyut sekitar pukul 18.00 WIB. 

"Makin malam makin kesini rumahnya terkikis air Bengawan Solo," katanya. 

Kendati demikian, Budi mengaku sebelum rumah terhanyut pihaknyasudah mengamankan barang-barang yang berharga di dalam rumah. "Tapi pas evakuasi barang-barang ini gak nyampe terus ambrol, sementara tinggal di tempat yang utama ini kan rumah kedua," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement