REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kasus lumpy skin disease (LSD) di Kabupaten Sragen mulai menunjukkan penurunan. Setidaknya ada 170 ekor sapi yang sebelumnya dinyatakan positif terjangkit namun sudah dinyatakan sembuh.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Sragen Ekarini Mumpuni Titi Lestari mengatakan per awal Februari setidaknya ada total kasus 821 ekor sapi positif LSD. "Kita terus memantau dan melakukan pengobatan. Alhamdulillah sekarang lebih landai (penyebarannya). Dari toral 800an sapi yang positif sudah sembuh 170an sapi," katanya ketika dihubungi, Selasa (21/2/2023).

Meski demikian, Eka menyebut penyebarannya kasus LSD hampir merata di 20 kecamatan yang ada. Namun, ia mengatakan sosialisasi terus digencarkan. Baik di sektor pencegahan hingga menjaga kebersihan kandang sapi.

"Sosialisasi dilakukan di empat kecamatan di Sragen, membawahi kawedanan di Sragen yaitu di Kecamatan Gemolong, Sragen, Tangen, serta Sambungmacan," ujarnya.

Selanjutnya, Eka juga mengaku pihaknya juga fokus pada pengobatan LSD. Di antaranya dengan terus mendistribusikan vaksin pada ternak sapi sehat. Sampai saat ini, total 14 ribu dosis vaksin LSD telah disuntikkan pada sapi sehat.

Selain itu, Eka juga mengatakan ada 400 dosis vaksin tambahan yang dalam proses distribusi. Tentunya, ia tetap meilbatkan para peternak dalam proses vaksinasi.

"Kita juga masih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi ke kelompok-kelompok tani. Vaksin dari pusat kita dapat tambahan lagi 400 dosis dan sudah didistribusikan," jelasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika