Ahad 26 Feb 2023 14:40 WIB

UMKM Jateng Didorong Manfaatkan KUR Super Mikro, Bunga Kredit Hanya Tiga Persen Per Tahun

Adapun di tahun lalu itu, nilai penyaluran KUR Provinsi Jateng senilai Rp 55,27 T.

Pelaku UMKM mempersiapkan dagangannya (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Pelaku UMKM mempersiapkan dagangannya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro untuk akses modal para UMKM di Jateng. Ganjar menjelaskan, dengan program ini para UMKM bisa mengajukan kredit dengan bunga hanya 3 persen per tahun.

Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri peluncuran KUR Super Mikro bersama Bank Jateng secara virtual di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (25/2/2023). 

Baca Juga

“Adanya kondisi-kondisi ekonomi yang memang perbankan harus merespons dengan baik dan kebijakan pemerintah pun harus merespons. Saya senang dan angkat topi karena pemerintah merespons itu dengan sangat cepat,” kata Ganjar di lokasi seperti dilansir dari Antara

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, tercapainya bunga 3 persen ini merupakan hasil dari proses yang berjalan panjang. Sebelumnya, kata Ganjar, bunga KUR sempat 12 persen, kemudian 9 persen, sampai akhirnya Jateng mendahului KUR nasional sebesar 6 persen.

“Jawa Tengah pernah juga menjadi tempat untuk try out waktu itu, kredit usaha mikro untuk peternakan dengan suku bunga 6 persen di Wonogiri. Setelah itu ternyata yang mengakses KUR ini sangat banyak, wabilkhusus usaha kecil dan mikro,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, hal itu menjadi awal mula Jateng menjadi penyalur KUR terbesar di Indonesia pada 2022. Adapun di tahun lalu itu, nilai penyaluran KUR Provinsi Jateng senilai Rp 55,27 triliun.

“Alhamdulillah di Jawa Tengah ini optimal karena kita hampir dua tahun berturut-turut ini menjadi penyalur KUR tertinggi di Indonesia. Artinya apa? Masyarakat mendapatkan manfaat dari itu,” kata Ganjar.

Ganjar menuturkan, KUR Super Mikro sendiri sejalan dengan program UMKM Naik Kelas. Ganjar menjelaskan, program tersebut memungkinkan Pemprov jateng mendampingi para UMKM dengan akses modal yang telah disediakan.

“Naik kelasnya itu kita dorong dengan pendampingan-pendampingan sampai kemudian Pemda, BUMN, BUMD, lembaga-lembaga kementerian yang ada di Jawa Tengah menjadi off taker agar kemudian produk-produk itu laku di pasar,” kata Ganjar.

Ganjar berharap, KUR Super Mikro ini dapat membantu banyak UMKM di Jateng dan usaha-usaha yang digeluti bisa terus berkembang. Ganjar mengatakan, pihaknya akan membina UMKM yang telah menerima akses modal tersebut.

“Setelah diluncurkan kita akan dampingi, kita akan gaspol, dan kita akan beritakan kepada masyarakat wabilkhusus kepada UKM-UKM yang kita bina, kembangkan lagi yuk fasilitas ini agar mereka bisa maju," Ganjar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement