Sabtu 04 Mar 2023 10:06 WIB

Keberadaan Jalan Tol Jadikan Boyolali Kawasan Segitiga Emas

Tantangannya tetap mempertahankan lahan pertanian tetap produktif.

Sejumlah pemudik melintasi ruas tol Salatiga-Solo di Gerbang Tol Ngempak, Boyolali, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah pemudik melintasi ruas tol Salatiga-Solo di Gerbang Tol Ngempak, Boyolali, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pembangunan infrastruktur jalan tol Semarang-Solo yang melintasi wilayah Kabupaten Boyolali membawa dampak positif karena menjadi segitiga emas dan poros perkembangan ekonomi Jawa Tengah.

"Dampak pembangunan jalan tol melalui Boyolali menjadikan daerah ini segitiga emas sebagai poros lalu lintas perkembangan ekonomi di Jateng, karena menghubungkan ke Surabaya, Jakarta, dan Yogyakarta," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono di Boyolali.

"Kami paham bahwa poros utamanya itu di Boyolali bukan di mana-mana. Kalau dahulu segitiga emas itu, tugu Kartasura Sukoharjo, yang arah ke Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Namun, segitiga itu sekarang bergeser ke Boyolali," kata Insan.

Menurut dia, yang paling dirasakan adalah tumbuhnya investasi utamanya pergudangan di Boyolali yang semakin banyak. Hal tersebut karena jalan tol Semarang-Solo memiliki akses pintu keluar tol yang cukup banyak di Boyolali.

Antara lain, melalui Gerbang Tol Ngemplak, Mojosongo, Ngasem, dan Bandara Internasional Adi Soemarmo. Dia mengatakan dampak pembangunan infrastruktur tersebut mendatangkan potensi investasi di bidang pergudangan dan industri.

Letak wilayah Boyolali yang strategis dinilai menjadi tempat yang cocok untuk transit. Boyolali mempunyai akses pintu tol yang banyak dan mudah sehingga memudahkan investasi di sini.

Namun, tantangannya tetap menjaga dan mempertahankan lahan pertanian tetap produktif. Diungkapkan, pembangunan jalan tol akan bertambah lagi yang masuk ke jalur Yogyakarta, nanti pintu masuk dan keluar di daerah Banyudono Boyolali.

Menurut dia, Bupati Boyolali M Said Hidayat juga meminta akses-akses jalan menuju pintu-pintu tol dan penghubung itu, mulai tahun depan dan tahun-tahun berikutnya bakal diperbaiki.

Hal tersebut dapat menjadi kekuatan perekonomian dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekspor di Boyolali. Di samping itu, pihaknya  sedang mendorong bagaimana UMKM terlibat ikut berkembang secara ekonomi dengan adanya infrastruktur jalan yang tercipta karena kemudahan tol.

Ia menyampaikan Boyolali menerapkan dua peraturan daerah (perda) yang mengatur lokasi investasi. Boyolali sebagai lumbung pangan nasional harus mempertahankan sawah hijau untuk mencukupi kebutuhan beras.

Pemkab Boyolali tidak akan mengeluarkan izin ketika ada orang yang nekat membangun di kawasan pertanian produktif. Selain itu, pemkab juga menawarkan kesempatan investasi menarik di sejumlah daerah yang disiapkan seperti di Kecamatan Ampel, Boyolali Kota, Mojosongo dan kawasan lain.

Boyolali memiliki kelebihan yaitu tenaga kerja lebih terjangkau, harga tanah yang tidak tinggi serta sumber daya untuk membangun seperti material bangunan masih relatif murah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement