Ahad 05 Mar 2023 10:49 WIB

Lakukan Pertemuan di Malang, Aremania Sampaikan Aspirasi kepada Erick Thohir

Erick Thohir memberikan masukan terkait pengelolaan tiket.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Aremania dan manajemen Arema FC di Kota Malang, Jumat (3/3/2023). Foto: Media Officer Arema FC
Foto: Dok. Media Officer Arema FC
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Aremania dan manajemen Arema FC di Kota Malang, Jumat (3/3/2023). Foto: Media Officer Arema FC

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aremania menyempatkan diri untuk bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat yang bersangkutan berkunjung ke Malang pada Jumat (3/3/2023). Pada pertemuan itu, Aremania menyampaikan aspirasinya termasuk masalah tragedi Kanjuruhan.

Perwakilan Aremania yang berjumlah sekitar 20 orang diberikan kesempatan melakukan sesi tanya jawab. Salah satu perwakilan Aremania, Ahmad Ghozali berharap peran besar Erick Thohir, baik selaku Ketum PSSI maupun Menteri BUMN untuk menuntaskan persoalan-persoalan menyangkut korban Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya adalah penanganan trauma atas insiden tersebut.

"Ini penting karena berkaitan dengan kondisi psikis dan tentunya sepak bola kedepannya,” ungkap pria disapa Ghozali tersebut.

Mendengar pertanyaan tersebut, Erick pun mengungkapkan bahwa sudah memberikan perhatian khusus kepada 135 korban jiwa. Salah satunya dengan menggelar event untuk santunan kepada keluarga korban. 

Di samping itu, juga telah disiapkan dokter keliling untuk meringankan beban. "Nanti bisa dipastikan untuk kirim surat kepada saya, program trauma healing seperti apa yang diharapkan,” ungkapnya.

Selain masalah tersebut, Erick Thohir juga menerima saran dari Aremania yang berharap renovasi Stadion Kanjuruhan bisa dipercepat. Hal ini dianggap penting mengingat tim Singo Edan harus mempersiapkan kandang untuk kompetisi musim depan. Dengan demikian, aktivitas sepak bola di Malang dapat kembali normal.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga memberikan masukan kepada Aremania dan manajemen Arema FC terkait pengelolaan tiket. Ia meminta kedua belah pihak tersebut untuk menggunakan sistem berbasis data. Hal itu penting untuk mengidentifikasi siapa saja yang membeli tiket. 

“Kalau di Eropa, ketika ada pelemparan suporter (individu) bisa di blacklist, karena menggunakan sistem. Jadi klub dan suporter harus diuntungkan,” kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement