REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih mencari solusi untuk pola penataan kursi di Taman Jalan Ijen, Kota Malang. Hal ini diungkapkan Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui wartawan di Hotel Atria, Senin (6/3/2023).
Menurut Sutiaji, temuan pasangan mesum di taman-taman kota memang sering terjadi. "Di daerah, di kota-kota urban, banyak ini. Saya kira kita harus menguatkan untuk saling mengingatkan," kata Sutiaji.
Sutiaji mengklaim pihaknya acap mengingatkan masyarakat untuk tidak berbuat mesum di kursi Taman Jalan Ijen. Hal ini penting mengingat aksi tersebut tidak hanya dilakukan saat malam hari tetapi juga siang hari. Sebab itu, dia mendorong semua pihak untuk memberikan pengawasan yang baik.
Untuk mencegah kejadian tersebut, Sutiaji tak menampik, memang harus ada upaya meminimalisasi pergaulan bebas. Hal ini bisa dilaksanakan dengan pendekatan sosio-kultural dan agama.
Adapun terkait kemungkinan kursi akan dibongkar, Sutaji menegaskan, masih mencari pola tepat. Pasalnya, tidak mungkin kursi-kursi tersebut dihilangkan begitu saja. Hal ini karena masih banyak orang yang benar-benar memanfaatkan fasilitas tersebut.
"Jadi saya masih mencari pola bagaimana penataannya. Seperti di area Kayutangan itu luas sehingga tidak ditemui itu (aksi mesum) karena itu titik keramaian tinggi dan tempat lalu lalang orang lewat sehingga ndak mungkin mau," jelasnya.
Untuk diketahui, beberapa kali dilaporkan sering terjadi aksi mesum generasi muda di kursi-kursi Taman Jalan Ijen. Tindakan tersebut tidak hanya dilakukan saat malam tetapi juga siang hari. Adapun aksi mesum ini terekam di foto dan video masyarakat sehingga beredar serta viral di media sosial.
Ikuti Whatsapp Channel Republika