Rabu 08 Mar 2023 16:01 WIB

Soal Jalan Berlubang yang Banyak Dikeluhkan Warga Jateng, Gubernur: Beres Sebelum Lebaran

Perbaikan jalan dilakukan program Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya.

Sejumlah pekerja menggunakan alat berat melakukan perbaikan jalan di jalur Pantura, Demangharjo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. (Ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Sejumlah pekerja menggunakan alat berat melakukan perbaikan jalan di jalur Pantura, Demangharjo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memimpin Rapat Koordinasi (rakor) Penanganan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Jalan, serta Upaya Pengendalian Kemacetan dan Keselamatan Lalu Lintas Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja pada Rabu (8/3/2023) siang.

Di hadapan seluruh pemerintah kabupaten dan kota yang hadir, Ganjar menyampaikan banyak keluhan masyarakat yang masuk melalui aplikasi LaporGub soal jalan rusak. Baik jalan provinsi, jalan kabupaten dan kota, serta jalan desa dan kelurahan.

Baca Juga

Ganjar meminta seluruh kepala daerah untuk serius dalam merespons persoalan jalan rusak, dan menindaklanjuti keluhan masyarakat secepat mungkin.

"Saya minta seluruh biaya pemeliharaan kalau perlu habiskan sekarang karena ini menjaga keselamatan rakyat. Maka saya minta laporan mereka, saya minta hitung jumlah lubangnya, progresnya dilakukan" ujar Ganjar usai rakor.

Adapun aduan terbanyak yang masuk ke aplikasi LaporGub soal kerusakan jalan kabupaten dan kota (1.358), kerusakan jalan desa dan kelurahan (895), permohonan bantuan pemerintah (759) dan kerusakan jalan provinsi (548).

Pemprov Jateng pun telah menindaklanjuti 778 aduan untuk jalan kabupaten dan kota, 558 aduan untuk jalan desa dan kelurahan, serta 126 aduan untuk jalan provinsi dengan kecepatan respons aduan rata-rata LaporGub 2 hari 14 jam 53 menit setelah masuknya aduan.

Ganjar meminta seluruh kepala daerah untuk lebih tanggap dan lebih cepat dalam merespons aduan yang masuk, khususnya aduan soal jalan rusak agar dapat segera diperbaiki.

"Komplain dari masyarakat cukup banyak, sedangkan itu ada jalan pusat, jalan provinsi, kabupaten, kota sampai desa. Maka ini saya kumpulkan kawan-kawan untuk ada yang bisa merespons ini secara langsung," kata Ganjar.

"Penting untuk menjelaskan ke masyarakat ini tidak bisa selesai langsung. Progres pengerjaan itu rakyat harus tahu, maka saya minta dilaporkan ke masyarakat," lanjut Ganjar.

Untuk mempercepat perbaikan jalan yang banyak dikeluhkan masyarakat, Ganjar juga telah menyiapkan skema alokasi anggaran darurat untuk membantu percepatan.

Ganjar juga menargetkan optimalisasi perbaikan jalan, untuk persiapan menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 2023.

"Selama bulan Maret tidak terlalu banyak anggaran baru yang bisa kita sedot, maka anggaran darurat yang kita optimalkan untuk membereskan persoalan itu," kata Ganjar.

Ganjar Pranowo, menyiapkan anggaran sebesar Rp437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan pada 2023. Perbaikan jalan melalui program Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng itu dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan.

Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan yang baik sesuai Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 13/PRT/M/2011, demikianbdilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement