Jumat 10 Mar 2023 13:30 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Ditargetkan Secepatnya

Proses dimulainya revitalisasi tersebut masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Kondisi Pasar Besar di Kota Malang, Jawa Timur.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kondisi Pasar Besar di Kota Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menargetkan revitalisasi Pasar Besar dapat dilakukan secepatnya. Namun proses dimulainya revitalisasi tersebut masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.

Menurut Eko, saat ini pihaknya perlu menunggu kepastian jumlah anggaran dan jadwal justifikasi teknis Pasar Besar dari Kementerian PUPR RI. "Maka itu, kita belum bisa memberikan informasi berapa anggaran, kapan pelaksananya," kata Eko kepada wartawan di Kota Malang, Jumat (10/3/2023).

Mengingat masih belum ada kepastian, pihaknya belum dapat melakukan pertemuan dengan komunitas pedagang. Jika ada informasi yang jelas dari pemerintah pusat, maka dia memastikan akan berkoordinasi dengan para pedagang. Hal ini bertujuan agar rencana revitalisasi Pasar Besar dapat lebih jelas dipahami oleh para pedagang.

Adapun terkait potensi konflik dengan pedagang, Eko menilai, itu dapat terjadi apabila ada pemahaman yang berbeda dengan para pedagang. Jika pemerintah dan pedagang tidak memiliki pemahaman sama, maka realisasi revitalisasi akan berjalan sulit.

Eko menegaskan, pemerintah pada dasarnya bertugas untuk memfasilitasi memediasi dan memikirkan masyarakat rakyat. "Kelihatan pasarnya begitu (perlu direvitalisasi), maka ayo kita berpikir bagaimana solusinya kalau tidak ada APBD ya pakai APBN," ucapnya.

Hal yang pasti, kata dia, pemerintah hanya berusaha agar dapat mensejahterakan rakyat. Ia memastikan, pembangunan pasar tidak akan menyusahkan para pedagang. Apalagi pihaknya sudah berupaya keras bagaimana cara mendapatkan anggaran dari pemerintah.

Eko berharap pedagang tidak terburu-buru membuat suatu pemikiran atau suatu pandangan yang nantinya terlalu berlebihan. Apabila pedagang berpikir demikian, maka nantinya akan membuat suasana pasar tidak nyaman. "Kan ini pasarnya sendiri, bukan saya. Kita saling pahami. Harapan kami itu. Mari kita sama-sama memahami kondisi seperti ini. Harus paham dan mengerti," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Humas Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (HIPPAMA), Agus Priyambodo memberikan kritiknya terhadap rencana revitalisasi Pasar Besar. Jika Pasar Besar dibongkar total, kata dia, pedagang khawatir pendapatannya turun. Di sisi lain, pindah ke tempat relokasi akan mengeluarkan banyak biaya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement