Ahad 12 Mar 2023 18:42 WIB

Penanganan Ledakan Malang, Polisi Temukan Empat Kantong Bahan Petasan

Masing-masing kantong diperkirakan berisi 500 gram bubuk.

 Peristiwa ledakan petasan yang mengakibatkan kerusakan rumah terjadi di Dusun Pulosari RT 07 RW 11, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Sabtu (11/3/2023) malam.
Foto: Dokumen
Peristiwa ledakan petasan yang mengakibatkan kerusakan rumah terjadi di Dusun Pulosari RT 07 RW 11, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Sabtu (11/3/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepolisian Resor (Polres) Batu menyatakan bahwa tim gabungan yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, menemukan dua titik ledakan yang diduga akibat bahan baku pembuat petasan.

Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin di Dusun Pulosari, Kecamatan Kasembon, mengatakan dua titik tersebut berada di dalam rumah yang mengalami kerusakan parah akibat peristiwa ledakan pada Sabtu (11/3) petang tersebut.

"Ada dua titik ledakan, untuk saat ini mengapa bisa sampai meledak masih diteliti pada labfor," kata Oskar. Ia menjelaskan, dua titik ledakan itu memiliki diameter yang berbeda.

Pada titik pertama, memiliki diameter kurang lebih 50 centimeter dengan kedalaman 11 centimeter. Sementara pada titik kedua, memiliki kedalaman 11,5 centimeter dengan diameter 49 centimeter.

Menurutnya, petugas yang melakukan olah TKP tersebut juga menemukan empat kantong yang diduga berisi serbuk bahan baku pembuatan petasan. Masing-masing kantong diperkirakan berisi 500 gram bubuk yang disebutkan memiliki daya ledak rendah tersebut.

"Untuk serbuknya yang kita temukan ada empat kantong. Diperkirakan kurang lebih dua kilogram, per kantong 500 gram. Ada dua jenis bubuk, untuk teknisnya masih menunggu hasil labfor," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan sejumlah keterangan saksi mata di lokasi kejadian, korban meninggal dunia bernama Hasan (18) merupakan peracik petasan. Polisi juga menemukan buku catatan pembuatan petasan milik korban.

"Berdasarkan keterangan saksi yang pada saat itu ada di lokasi, dugaan sementara korban tersebut merupakan peracik. Kami juga menemukan catatan pembuatan petasan itu," ujarnya.

Selain itu, masih berdasarkan keterangan para saksi tersebut, petasan yang diproduksi oleh korban tidak diperjualbelikan. Namun, dipergunakan sendiri pada saat Ramadhan atau saat puasa.

"Berdasarkan keterangan, setiap tahun korban membuat petasan, itu digunakan sendiri dan masyarakat yang berada di lingkungan sini. Jadi Tidak diperjualbelikan," kata dia.

Ledakan yang terjadi kurang lebih pukul 18.30 WIB tersebut juga menyebabkan dua orang mengalami luka dan harus dirawat ke rumah sakit terdekat. Serta menyebabkan tiga rumah rusak.

Hingga saat ini, satu orang korban ledakan bahan baku petasan tersebut masih dirawat di rumah sakit dan harus dirujuk pada rumah sakit yang ada Kabupaten Kediri. Sementara satu korban luka lainnya, sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement