Senin 13 Mar 2023 12:23 WIB

Erupsi Merapi, BPBD Sleman Siapkan 32 Titik Pengungsian

Jalur evakuasi di wilayah Sleman saat ini dalam kondisi siap.

Luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Merapi terlihat dari Tunggularum, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terpantau masih tinggi. Berdasarkan pengamatan BPPTKG Senin (13/3/2023) dari pukul 00:00 hingga 06:00 WIB teramati guguran lava pijar terjadi sebanyak 30 kali dengan jarak luncur maksimum 1100 meter ke arah Barat Daya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Merapi terlihat dari Tunggularum, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terpantau masih tinggi. Berdasarkan pengamatan BPPTKG Senin (13/3/2023) dari pukul 00:00 hingga 06:00 WIB teramati guguran lava pijar terjadi sebanyak 30 kali dengan jarak luncur maksimum 1100 meter ke arah Barat Daya.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, DIY, Makwan mengatakan, pihaknya telah membuat rencana kontingensi dampak erupsi ini dengan jarak sejauh sembilan kilometer dari kawah Gunung Merapi.

 

Dengan demikian, ada tujuh kelurahan yang masuk dalam radius tersebut, di antaranya Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan, Kelurahan Purwobinangun, Hargobinangun di Kapanewon Pakem, serta Kelurahan Girikerto dan Wonokerto di Kapanewon Turi.

"Kalau BPTTKG sudah menyampaikan bahayanya sembilan kilometer, kami sudah punya skenario tujuh desa teratas ini akan dilakukan evakuasi. Tapi, selama itu belum, belum kami lakukan evakuasi," katanya menegaskan.

Ia mengatakan, BPBD Sleman telah menyiapkan sebanyak 32 titik pengungsian. Setiap padukuhan yang ada di tujuh kelurahan teratas juga telah dibekali SOP terkait skenario evakuasi jika terjadi hal yang membahayakan warga.

Sementara, Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Danang Maharsa, memastikan jalur evakuasi dan barak pengungsian jika terjadi erupsi Gunung Merapi saat ini dalam kondisi siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Jalur evakuasi di semua titik dan barak pengungsian di wilayah Sleman saat ini dalam kondisi siap untuk digunakan sewaktu-waktu," kata Danang saat melakukan pemantauan kesiapan penanganan bencana di kawasan lereng Gunung Merapi Sleman.

Hadir dalam kegiatan pemantauan tersebut Kapolresta Sleman Kombes Pol Aris Supriyono, Dandim 0732/Sleman Letkol Arm Danny AP Girsang, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, Kepala BPBD Sleman Makwan, dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid.

 

Danang Maharsa meminta masyarakat agak tidak perlu terlalu panik, tapi diimbau tetap waspada dan tetap berada di jarak aman. "Masyarakat masih tetap boleh beraktivitas, tapi harus berada pada jarak aman Gunung Merapi," katanya.

Terkait aktivitas pariwisata dan perekonomian di sekitar Merapi, dikatakan masyarakat masih bisa melakukan kegiatan tersebut juga dengan tetap memperhatikan jarak aman. "Bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Merapi diharapkan bisa turut aktif melaporkan perkembangan aktivitas Gunung Merapi kepada pihak yang berwenang," ujar dia.

Sementara, para pelaku wisata, masyarakat, pelaku ekonomi, diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasinya dengan fasilitas apa pun, baik dengan HT, HP, maupun lainnya.

Kepala BPTTKG Agus Budi Santoso menegaskan, Gunung Merapi mengalami erupsi secara signifikan sejak Sabtu (11/3) hingga Ahad siang, yakni sebanyak 52 kali. Meski demikian, menurut dia, erupsi Gunung Merapi sudah terjadi secara terus-menerus sejak 4 Januari 2021.

"Jika dikatakan Gunung Merapi erupsi hari Sabtu kemarin, iya benar. Tapi, sebenarnya Merapi erupsi sudah dua tahun lebih, yakni sejak 4 Januari 2021 dan status siaganya pada 5 November 2020," katanya.

Ia juga berharap para pemangku kepentingan dapat menyikapi erupsi ini secara proporsional agar tidak terjadi panik yang berlebihan di masyarakat. Masyarakat juga masih bisa beraktivitas seperti biasa di luar zona bahaya erupsi Gunung Merapi.

"Sebab Merapi ini juga mempunyai sisi manfaatnya bagi masyarakat, baik itu pariwisata, perekonomian, pertanian, dan lainnya," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement