Selasa 14 Mar 2023 03:34 WIB

Wabah Meluas, Sapi Terkena LSD di Trenggalek Bertambah

Terbanyak kasus yang ditemukan ada di wilayah Bendungan.

Veteriner mengambil vaksin Lumpy Skin Desease (LSD) untuk vaksinasi  sapi  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Veteriner mengambil vaksin Lumpy Skin Desease (LSD) untuk vaksinasi sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Wabah Lumpy Skin Desease atau LSD yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terus meluas. LSD sejauh ini sudah menyebabkan sedikitnya 103 ekor sapi terpapar, dua di antaranya mati.

"Data sementara, ternak sapi yang terjangkit wabah LSD ada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Tugu, Bendungan, Pule, dan Kecamatan Bendungan," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Trenggalek, Ririn Hari Setiani di Trenggalek.

Mengacu jumlah sapi yang terjangkit, kasus LSD di Trenggalek bisa dibilang tengah merebak. Pertengahan bulan lalu, Februari 2023, Disnak Trenggalek mengonfirmasi ternak sapi yang terjangkit sejumlah 20 ekor.

Terbanyak kasus yang ditemukan ada di wilayah Bendungan yang menjadi salah satu sentra peternakan sapi perah. Namun memasuki pertengahan Maret ini, kasusnya sudah bertambah lima kali lipat.

Setidaknya ada 103 ekor yang dilaporkan dan terdeteksi terjangkit wabah LSD. "Dari empat kecamatan tersebut paling banyak terjadi di Kecamatan Tugu, khususnya Desa Gading. Di Wilayah Tugu jumlah sapi positif LSD mencapai 61 ekor," ungkap Ririn.

Kemunculan kasus LSD di Trenggalek terdeteksi pada awal Februari 2023. Temuan kasus pertama di Desa Gading, Kecamatan Tugu, dengan kondisi sapi mengalami demam dan muncul bentol-bentol pada tubuh.

"Awalnya kami dapat laporan, kemudian dari datangi, dari indikasi awal tersebut kami sudah menduga jika sapi itu terkena LSD. Kemudian kami mengambil langkah pengobatan dan melakukan uji laboratorium," imbuhnya.

Dari temuan awal itu, dilakukan perluasan pemeriksaan dengan mengidentifikasi peternakan sapi yang ada di sekitarnya. Hasilnya puluhan sapi positif terjangkit LSD.

Ririn juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas veteriner maupun hotline Dinas Peternakan Trenggalek jika ada yang mengetahui gejala penyakit kulit pada hewan itu.

"Meskipun tidak menular ke manusia, namun wabah itu memicu lumpuhnya sendi-sendi perekonomian masyarakat," jelasnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement