REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta menggelontorkan 30 ton bahan pokok ke pasar menjelang Ramadhan. Bahan pokok tersebut digelontorkan untuk memastikan ketersediaan pangan tercukupi, dan juga untuk mengendalikan harga.
"Kami dropping juga ke pasar, kita ada intervensi Bulog untuk beras dan Minyakita. Kita ada penambahan dari Bulog untuk pasar itu ada 30 ton (digelontorkan) nanti untuk persiapan menjelang Ramadhan," kata Kepala Disdag Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani kepada Republika, Rabu (15/3/2023).
Ambar menyebut, 30 ton bahan pokok tersebut digelontorkan ke 29 pasar tradisional yang ada di Kota Yogyakarta. Pihaknya sudah mulai mendistribusikan ke pasar-pasar sejak Rabu ini.
"Kalau pedagang mau membeli ya monggo, silakan saja. Kita bekerja sama dengan Bulog, mereka biasanya stay dan hari ini dua ton (digelontorkan) di Pasar Prawirotaman," ujar Ambar.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan operasi pasar di kecamatan-kecamatan untuk mengendalikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan ini. Operasi pasar dilakukan hingga 17 Maret 2023 mengingat harga cenderung naik menjelang Ramadhan maupun Lebaran.
"Operasi pasar untuk kemantren (kecamatan) itu kita laksanakan keliling di 14 kemantren, semoga itu membantu. Tentunya kita pantau terus kalau berkaitan dengan harga, pokoknya kalau sudah tujuh hari ada kenaikan tentunya kita akan melakukan intervensi dan akan berkoordinasi dengan Pemda DIY, serta distributor," jelasnya.
Meski begitu, hingga saat ini Ambar menyebut harga bahan pokok di Kota Yogyakarta masih stabil. Ada kenaikan pada komoditas daging ayam dan telur ayam, namun kenaikannya tidak signifikan.
"Ada kenaikan di daging ayam, kemudian telur naik juga 1.000 rupiah, dari dua hari yang lalu grafiknya naik 1.000 rupiah," jelas Ambar.
Ambar juga menyebut, ketersediaan bahan pokok masih sangat mencukupi di Kota Yogyakarta. Termasuk Minyakita yang ketersediaannya melimpah saat ini.
"Sangat berlimpah, sampah hari ini kita sudah memasok 225 ton Minyakita ke pasar-pasar, dan mulai hari ini kita nambah lagi yang 30 ton itu ke pasar. Untuk Minyakita sekarang tidak ada masalah ketersediaannya," terangnya.