REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pj Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, melaksanakan kegiatan pemantauan harga di Pasar Beringharjo (27/9/2024). Bersama tim, Sugeng juga mengunjungi warung Mrantasi dan kios Segoro Amarto untuk meninjau kestabilan harga bahan pokok.
Dalam penjelasannya, Sugeng mengungkapkan bahwa harga rata-rata dari 12 kebutuhan pokok di pasar tersebut masih dalam kondisi stabil, meskipun ada sedikit perbedaan harga yang dianggap masih dalam batas normal.
"Yang paling utama, harga rata-rata stabil. Ada sedikit perbedaan, tetapi masih dalam rentang yang wajar," ujar Sugeng.
Ia juga menyoroti kondisi pasokan cabai dan bawang merah, yang sebagian besar disuplai dari Yogyakarta. "Pasokan aman, dan banyak yang diambil dari lokal Jogja. Ini menunjukkan bahwa kegiatan produksi di tingkat petani berjalan baik. Harga di tingkat pedagang juga stabil, sehingga baik petani maupun pedagang bisa mendapatkan keuntungan yang sama-sama menguntungkan," lanjutnya. Sugeng berharap kestabilan ini dapat menjaga inflasi tetap pada posisi yang menguntungkan semua pihak.
Segoro Amarto, yang berfungsi sebagai platform informasi harga untuk 12 bahan pokok, juga diharapkan dapat menjadi rujukan bagi masyarakat. "Kami harap masyarakat bisa mendapatkan informasi yang transparan mengenai harga, sehingga tidak ada perbedaan harga yang mencolok di pasar," kata Sugeng menambahkan.
Deputi Kepala Perwakilan BI DIY, Hermanto, juga memberikan pandangan positif terhadap stabilitas harga di Yogyakarta. "Harga di kota ini cukup stabil, sesuai dengan survei mingguan kami. Minggu depan, BPS akan merilis angka inflasi untuk bulan September, yang diperkirakan berada di kisaran target 2,5 persen dengan margin kurang lebih 1 persen," jelas Hermanto.
Hermanto juga menambahkan bahwa pasokan dari daerah lokal, seperti bawang merah dari Kulonprogo dan telur dari Sleman, semakin dapat diandalkan. "Semakin besar persentase pasokan lokal, semakin stabil harga yang kita inginkan," katanya.
Ia turut mengapresiasi kerja sama yang baik antara Wali Kota dan Kapolres dalam menjaga stabilitas harga. Terkait distribusi telur, Hermanto menyebut adanya penandatanganan MoU dengan beberapa kabupaten untuk memasok telur ke Jakarta dengan harga yang lebih murah.
Meskipun produksi di beberapa daerah seperti Kulonprogo dan Gunungkidul sudah berjalan baik, Hermanto mengakui bahwa suplai dari wilayah tersebut belum mencukupi. Sleman disebut telah melakukan upaya untuk meningkatkan efektivitas distribusinya.
Dengan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, diharapkan kestabilan harga di Yogyakarta terus terjaga dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.