Ahad 19 Mar 2023 02:20 WIB

202 Guru Terpilih Bakal Membumikan Platform Teknologi Pendidikan

Selama pandemi, platform teknologi bisa menunjang implementasi Merdeka Belajar.

Sistem informasi dan teknologi berperan dalam berbagai bidang kehidupan di antaranya pendidikan.
Foto: BRI Institute
Sistem informasi dan teknologi berperan dalam berbagai bidang kehidupan di antaranya pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama 202 guru terpilih akan berkolaborasi untuk menginspirasi para pendidik. Kolaborasi tersebut dilakukan dalam upaya penyebaran dan peningkatan pemanfaatan platform teknologi guna mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di 34 provinsi.

"Mereka akan bergerak menginspirasi mewujudkan Merdeka Belajar melalui berbagai praktik baik dalam memanfaatkan platform teknologi," ujar Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek, M Hasan Chabibie, Sabtu (18/3/2023).

Dijelaskan 202 guru terpilih tersebut merupakan Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id. Hasan menyebutkan, tugas para guru itu selama satu tahun ke depan adalah memanfaatkan, memberikan kontribusi, dan menyebarkan penggunaan platform teknologi berbasis e-pembelajaran dalam mendukung peran sebagai pendidik di daerah masing-masing.

“Mereka pun akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan UPT di daerah dalam hal distribusi dan penyebaran platform teknologi berbasis e-pembelajaran ini,” jelas dia.

Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id adalah pendidik terpilih dari kompetisi Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) sejak 2017-2022 dan pemimpin komunitas pendidik berbasis akun belajar.id. Tahun ini, mereka akan dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pemanfaatan berbagai platform e-pembelajaran yang dikembangkan.

Pertama, Rumah Belajar yaitu platform konten pembelajaran bagi siswa SD, SMP, dan SMA. Kedua, platform Merdeka Mengajar (PMM) yaitu platform edukasi untuk menjadi teman penggerak guru dalam mengajar, belajar dan berkarya, dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Ketiga, platform Rapor Pendidikan (PRP) yaitu platform berbasis data yang menyajikan hasil asesmen nasional dan data lain mengenai capaian hasil belajar satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan terintegrasi.

“Duta Teknologi bukanlah bawahan Pusdatin atau BLPT, tetapi mereka adalah mitra/partner Pusdatin dan BLPT yang siap berkolaborasi memajukan pendidikan di Indonesia sebagai Jangkar Teknologi Pendidikan Indonesia,” ujar dia.

Lebih lanjut, Hasan mengatakan, saat ini transformasi teknologi digital dalam dunia pendidikan telah dilakukan dengan mengedepankan pengembangan platform teknologi yang mengutamakan kebutuhan pemangku kependidikan.

Dalam dua tahun terakhir, terutama selama pandemi Covid-19, platform teknologi terbukti bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien.

“Aktor utama peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah Bapak/Ibu guru. Dengan menggandeng guru dari 34 provinsi, platform lebih membumi dan lebih bermanfaat dalam berkontribusi dalam pendidikan kita," ujar Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement