Senin 20 Mar 2023 15:48 WIB

Becak Listrik Yogyakarta, Sultan: Kurangi Beban Berat Sopir Becak

Kehadiran becak listrik juga dapat mengurangi polusi yang ditimbulkan bentor.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mencoba prototipe becak listrik saat peluncuran di halaman Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/3/2023). Sebanyak 17 unit becak kayuh yang dimodifikasi menjadi becak listrik selanjutnya akan diuji coba oleh penarik becak kayuh. Motor listrik yang ditempel di becak akan membantu penarik becak sehingga lebih ringan. Nantinya, becak listrik ini akan menggantikan becak kayuh dan becak motor yang saat ini banyak beroperasi di Malioboro.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mencoba prototipe becak listrik saat peluncuran di halaman Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/3/2023). Sebanyak 17 unit becak kayuh yang dimodifikasi menjadi becak listrik selanjutnya akan diuji coba oleh penarik becak kayuh. Motor listrik yang ditempel di becak akan membantu penarik becak sehingga lebih ringan. Nantinya, becak listrik ini akan menggantikan becak kayuh dan becak motor yang saat ini banyak beroperasi di Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Becak dengan tenaga penggerak listrik disiapkan untuk menggantikan becak kayuh tradisional dan becak motor (bentor) di DIY. Becak tersebut dimodifikasi yang ditambah dengan tenaga listrik, yang saat ini dalam tahap uji coba oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

Setidaknya, sudah ada 17 prototype becak listrik yang diproduksi. Becak listrik ini dinilai tetap dapat mempertahankan kendaraan tradisional di DIY, dan juga meringankan beban pengayuh becak.

"Saya kira modifikasi becak ini perlu untuk mengurangi beban beratnya sopir becak," kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (20/3/2023).

Sultan mencontohkan, kondisi jalanan di Kota Yogyakarta yakni dari Alun-alun menuju Tugu Pal Putih tidak rata dan menanjak. Hal ini menyebabkan pengayuh becak, utamanya becak kayuh tradisional harus kesulitan dan harus mengeluarkan tenaga ekstra.

Sementara, banyak dari pengayuh becak kayu tradisional tersebut yang berumur lanjut. "Kira-kira kalau kita berangkat dari Alun-alun menuju Tugu Pal Putih itu kira-kira terasa naik tidak? Kalau terasa naik kira-kira ketinggian (jalan menuju ke) Tugu itu berapa meter dibanding Alun-alun, perbedaan itu antara 35-40 meter," ujar Sultan.

Selain itu, Sultan juga menyebut dengan becak listrik ini juga akan mengurangi polusi yang ditimbulkan dari bentor. Terutama di kawasan Malioboro dan sekitarnya, mengingat bentor ini banyak beroperasi di kawasan-kawasan tersebut.

"Memang bentor itu juga yang kontroversial, siapa tahu bahwa dengan kondisi yang ada ini bisa lebih baik, sehingga mungkin pencemaran, polusi di Malioboro juga bisa berkurang. Semua itu memang harus perlu kita dialogkan, yang penting kami tidak ada upaya untuk mempersulit warga Yogya untuk mencari sesuap nasi untuk keluarganya," jelasnya.

Bahkan, dengan becak listrik ini juga sebagai upaya dalam melestarikan kendaraan tradisional DIY. Ditargetkan, becak listrik tersebut sudah dapat dioperasikan pada 2024 mendatang, dengan Malioboro sebagai pilot project.

"Kami ingin membatasi bagaimana (penggunaan bentor), pengertian becak dan andong itu di dalam perda harus tetap itu bisa dilestarikan dalam arti dijaga kelangsungannya," tambah Sultan.

Meski begitu, ada beberapa hal yang menurutnya masih harus diperbaiki dari prototype becak listrik yang sudah diuji cobakan. Menurutnya, aspek kenyamanan dan keamanan menjadi hal penting untuk diperhatikan sebelum dioperasikannya becak listrik ini.

"Kurang tinggi (dudukannya), sehingga kalau duduk masalah. Mungkin juga kurang dalam sedikit, sehingga terlalu pendek sepertinya. Jadi kalau ngerem mendadak, khawatir juga, maka dipasangi sabuk pengaman. Kalau yang tidak pakai sabuk pengaman, saya khawatir kalau ngerem mendadak bisa terlontar ke depan. Mungkin masih ada waktu untuk bisa mencoba memperbaiki (sebelum beroperasi)," jelas Sultan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement