Senin 27 Mar 2023 19:31 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadhan-Idul Fitri, BI Jatim Siapkan Uang Rp 24,5 Triliun 

KPw BI Jatim bekerja sama dengan perbankan membuka 500 titik layanan penukaran baru.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Warga memperlihatkan uang Rupiah kertas terbaru usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Warga memperlihatkan uang Rupiah kertas terbaru usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriyah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) menyiapkan pemenuhan kebutuhan uang rupiah di wilayah setempat sebesar Rp 24,5 triliun. Meningkat 8,4 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang hanya Rp 22,6 triliun. Peningkatan sejalan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi, peningkatan mobilitas masyarakat, dan kegiatan mudik Idul Fitri 2023.

"Dari Rp 24,5 triliun tersebut, disiapkan untuk kota Surabaya sebesar Rp 12,6 triliun, meningkat 11,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 11,3 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, Senin (27/3/2023).

Budi menjelaskan, untuk memudahkan masyarakat, KPw BI Jatim telah bekerja sama dengan perbankan membuka 500 titik layanan penukaran uang baru yang melayani di seluruh kantor perbankan wilayah kerja BI Jatim. Loket penukaran di bank umum dibuka setiap Selasa hingga Kamis mulai pukul 08.30 WIB samlai dengan pukul 11.30 WIB. Sedangkan untuk BPR dibuka setiap Senin dan Jumat mulai pukul 08.30 samlai dengan pukul 11.30 WIB.

Selain penukaran melalui perbankan, BI Jatim juga kembali menyediakan layanan drive thru, yang beroperasi mulai 25 Maret hingga 16 April 2023, setiap Sabtu dan Ahad, yang berlokasi di halaman kantor BI Jatim. Terdapat 2 sesi layanan yang masing-masing akan melayani 1.000 penukar. Yakni sesi I pada pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB, serta sesi II pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

"Masyarakat juga didorong untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai dengan memanfaatkan layanan penukaran menggunakan QRIS dan EDC," ujar Budi. Adapun kuota penukaran maksimal senilai Rp 3,8 juta untuk setiap penukar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement