Selasa 27 May 2025 21:49 WIB

InJourney: Stair Lift di Borobudur Mudahkan Masyarakat Naik Candi Terutama untuk Beribadah

Stair lift bersifat portable dan tidak merusak batuan candi.

Candi Borobudur
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Candi Borobudur

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Direktur Utama InJourney Maya Watono menegaskan, pemasangan "stair lift" di atas bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tanpa menggunakan paku dan bor. Karena itu, stair lift yang sempat menjadi pembicaraan hangat tersebut menurut dia tidak merusak batuan candi.

Dia menyampaikan semua dilakukan dengan mengedepankan agar tidak merusak struktur candi dan menjunjung tinggi ketentuan yang ditetapkan oleh UNESCO. "Kami sudah berkali-kali dengan Kementerian Kebudayaan berdiskusi supaya apa yang kita lakukan ini sesuai dengan UNESCO," katanya di Magelang, Selasa (27/5/2025).

Baca Juga

Ia menyampaikan pemasangan alat tersebut bersifat portable. Masyarakat yang tidak bisa naik candi sebelumnya, sekarang bisa naik candi terutama untuk beribadah.

"Biksu-biksu senior yang ingin sekali beribadah di atas Candi Borobudur, yang saat ini tidak bisa sekarang punya kesempatan untuk naik. Kami berpegang bahwa beribadah itu harusnya tidak ada keterbatasan, jadi kita harus bisa memfasilitasi yang mau beribadah," katanya.

Ia menyampaikan InJourney memang mengedepankan empat pilar, pertama inklusifitas, kedua spiritual and culture, ketiga hijau dan edukasi. "Inklusivitas ini sangat penting, karena di situs-situs heritage dunia, di mana-mana ini sudah ada progres mengenai fasilitas prasarana, kami ingin juga ada di Candi Borobudur," katanya.

Umat Buddha di seluruh dunia, kata dia, hampir 500 juta dan di Asia sekitar 300 juta. "Kalau kita bisa mengambil 1 persennya saja itu 3 juta, devisa yang masuk untuk Indonesia luar biasa dan akhirnya ekonomi, dampak yang didapatkan untuk masyarakat Magelang, masyarakat sekitar Borobudur dan Jateng, Indonesia akan luar biasa," katanya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika DIY Jateng & Jatim (@republikajogja)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement