Selasa 11 Apr 2023 04:54 WIB

Organda DIY : 600 Bus Siap Layani Arus Mudik Lebaran 2023

Okupansi atau tingkat keterisian bus akan terus meningkat.

Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menunggu penumpang di Terminal Giwangan, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menunggu penumpang di Terminal Giwangan, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan sebanyak 600 unit bus untuk melayani penumpang pada arus mudik Lebaran 2023.

"Kami siapkan 200 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 400 bus pariwisata, jadi totalnya ada 600 armada," ujar Ketua Organda DIY Hantoro di Yogyakarta.

Sebagian besar armada pada arus mudik lebaran tahun ini akan melakukan pengambilan penumpang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan tujuan Kota Yogyakarta, Gunungkidul, hingga Purworejo, dan Klaten, Jawa Tengah.

Di samping itu, ada pula pemberangkatan dari Yogyakarta menuju Sumatera yang biasanya dilayani bus reguler atau AKAP. "Anggota kami yang bus reguler sudah terbiasa ke Sumatera," ujar dia.

Jumlah armada yang disiapkan mengalami penurunan jika dibandingkan saat mudik lebaran tahun lalu. Penurunan itu khususnya pada jumlah armada bus pariwisata karena banyak perusahaan bus yang gulung tikar selama masa pandemi.

Kendati demikian, ia meyakini jumlah armada yang disiapkan akan memadahi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama arus mudik. "Saat pandemi kemarin banyak perusahaan yang 'kolaps' jadi tidak bisa memberikan pelayanan untuk mudik tahun ini," katanya.

Lantaran tahun ini tidak ada aturan pembatasan penumpang, ia meyakini okupansi atau tingkat keterisian bus akan terus meningkat hingga menyentuh 100 persen mendekati hari-H Lebaran.

"Kami yakin akan terus meningkat. Kalau saat ini okupansi penumpang kami masih belum mencapai 10 persen karena sekarang belum mulai masa mudik dan yang namanya bulan puasa enggak ada orang berwisata," kata dia.

Hantoro berharap masyarakat memaklumi apabila semakin mendekati Lebaran tarif bus mengalami kenaikan baik untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun bus pariwisata seiring dengan tingkat kemacetan yang mempengaruhi lama perjalanan.

"Semakin mendekati hari-H semakin tinggi. Kenaikan tarif itu karena kami juga menanggung risiko kemacetan, yang semestinya perjalanan ke Jakarta dua hari, nanti bisa tiga hari sampai empat hari tentu kami menanggung beban," jelas dia.

Untuk menjamin keamanan penumpang selama mudik, perusahaan anggota Organda DIY beserta dinas hubungan telah melakukan uji kelaikan guna memastikan kondisi kendaraan laik jalan.

"Kami tidak akan mungkin melewatkan uji kelaikan, kemudian dari dinas ada, dari kementerian juga ada. Untuk awak angkutannya juga disiapkan biaya kesehatan dari Jasa Raharja Cabang Yogyakarta," ujar Hantoro.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement