REPUBLIKA.CO.ID, SUTUBONDO -- Seratusan santri Pondok Pesantren Sumber Bunga, Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan, Situbondo, Jawa Timur, memilih menggunakan jasa angkutan laut kapal layar motor atau kapal kayu untuk mudik ke Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura.
Mereka memilih menggunakan kapal layar motor yang dicarter atau sewa dari Pelabuhan Kalbut Situbondo ke Pulau Sapudi, karena bisa mudik bareng bersama santri lainnya dan juga lebih cepat sampai ke kampung halamannya bila dibandingkan menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Jangkar.
"Senang bisa pulang untuk Lebaran. Saya dan teman-teman naik kapal kayu tidak takut karena sudah terbiasa," ujar Ainur Ridho, salah seorang santri Ponpes Sumber Bunga, Situbondo.
Kasat Polairud Polres Situbondo AKP M Hasanudin mengemukakan kapasitas penumpang Kapal Layar Motor Jawa Indah Mila sekitar 50 orang, tapi masih bisa ditoleransi meski saat ini mengangkut seratusan orang santri dari Pelabuhan Kalbut ke Pulau Sapudi.
"Kami juga sudah koordinasi dengan pihak kesyahbandaran mengenai jumlah penumpang (santri), dan masih bisa ditoleransi. Jaket pelampung (life jacket) juga tersedia sekitar seratus dan ada juga 40 pelampung di kapal layar motor tersebut," katanya.
Sebelumnya, kata Hasanudin, pihaknya juga sudah mengarahkan agar para santri untuk menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Jangkar, karena lebih aman.
"Kami juga sudah mengarahkan agar menggunakan kapal feri, tapi katanya jumlah santri sudah dibagi, ada yang menggunakan kapal feri di Pelabuhan Jangkar dan sebagian menggunakan kapal layar motor dari Pelabuhan Kalbut," ujarnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan, Situbondo Herland Aprilyanto menjelaskan bahwa keselamatan pelayaran dilihat dari kondisi kapal layar motor, alat keselamatan, juga cuaca.
"Selama hal tersebut mendukung dan artian dalam kategori aman itu bisa diberangkatkan atau berlayar. Mengenai jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas, karena alasan keselamatan seperti jaket pelampung tersedia seratus," katanya.
Dari pantauan, seratusan orang santri yang akan mudik Lebaran ke Pulau Sapudi itu secara bergantian diangkut menggunakan perahu tambang ke kapal layar motor yang berjarak sekitar 20 meter dari pelabuhan.