Selasa 28 Oct 2025 23:59 WIB

Sudah Sepekan Semarang Kebanjiran, 39 Ribu Warga Terdampak

Sejumlah wilayah masih terendam air 20 sampai 50 sentimeter.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah warga menumpang mobil bak terbuka untuk dapat menembus banjir yang masih menggenangii jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/10/2025). Menurut petugas gabungan setempat, memasuki hari keenam banjir di wilayah tersebut mengalami penurunan dari 70 centimeter pada Jumat (24/10) kini menjadi sekitar 20-50 centimeter pada Senin (27/10) dan petugas kepolisian setempat mengimbau pengendara motor dan mobil pribadi berukuran kecil mencari jalur alternatif lain karna debit air di sejumlah titik banjir masih belum stabil.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah warga menumpang mobil bak terbuka untuk dapat menembus banjir yang masih menggenangii jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/10/2025). Menurut petugas gabungan setempat, memasuki hari keenam banjir di wilayah tersebut mengalami penurunan dari 70 centimeter pada Jumat (24/10) kini menjadi sekitar 20-50 centimeter pada Senin (27/10) dan petugas kepolisian setempat mengimbau pengendara motor dan mobil pribadi berukuran kecil mencari jalur alternatif lain karna debit air di sejumlah titik banjir masih belum stabil.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lebih dari 39 ribu warga Kota Semarang terdampak banjir yang melanda ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut selama sepekan terakhir. Hingga Selasa (28/10/2025), sejumlah daerah di Kota Semarang masih terendam banjir dengan ketinggian antara 20 hingga 50 sentimeter. 

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, jumlah warga yang terdampak banjir hingga Selasa mencapai sebanyak 39.405 jiwa. "Hari ini, Selasa, 28 Oktober 2025, curah hujan yang terjadi tadi pagi mulai pukul 06:15 WIB di wilayah Semarang, intensitas hujan cukup tinggi," kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto kepada Republika. 

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Menurut Endro, intensitas hujan tinggi yang melanda Semarang merupakan dampak hidrometeorologi. "Secara alam pun, sejak Rabu tanggal 22 Oktober 2025, Kota Semarang sudah menghadapi siaga banjir. Ini memasuki hari kelima/keenam yang semestinya air itu di beberapa tempat yang terdampak sejak kemarin sore, itu sebetulnya mengalami tren penurunan antara 30 sampai 40 sentimeter, terutama wilayah Genuk dan Kaligawe," ucapnya.

 

"Dengan ketambahan hujan tadi, ini akhirnya debet air kembali tinggi di beberapa tempat yang beberapa waktu lalu sempat tergenang," tambah Endro. 

photo
Sejumlah warga korban banjir membawa bantuan berupa paket sembako di kawasan Kantor Kecamatan Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/10/2025).  - (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

 

Dia mengatakan, Pemkot Semarang sudah mengambil beberapa langkah penanganan banjir, salah satunya pengoptimalan pengoperasian pompa-pompa penyedot. "Penyediaan logistik dapur umum warga juga tetap harus dilakukan, salah satunya yang ada di BPBD Kota Semarang, di samping beberapa dapur umum yang ada di kelurahan-kelurahan secara mandiri," ujarnya. 

 

"Untuk logistik tetap mendapat suplai dari posko kebencanaan Kota Semarang. Jadi tetap selalu dipenuhi," tambah Endro. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement