Rabu 12 Apr 2023 04:25 WIB

Ini Aturan yang Perlu Diperhatikan Peserta Itikaf Masjid Zayed Solo

Masjid tidak menyediakan hidangan untuk sahur.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
 Suasana Masjid Zayed Solo jelang pembukaan untuk ibadah itikaf, Selasa (11/4/2023) malam.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Suasana Masjid Zayed Solo jelang pembukaan untuk ibadah itikaf, Selasa (11/4/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menyambut 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo akan dibuka bagi jamaah yang akan beritikaf. Namun, ada ketentuan serta tata cara yang perlu diikuti jamaah selama kegiatan tersebut.

Pihak pengelola Masjid Zayed mengatakan ada lima poin yang perlu diperhatikan oleh jamaah selama kegiatan itikaf. Di antaranya kegiatan itikaf bisa dimulai setelah kegiatan shalat Tarawih sampai pukul 02.00 WIB.

Lalu, masjid dibuka mulai pukul 03.30 hingga 08.00 WIB. Selama waktu itikaf dilarang tidur di dalam lingkungan masjid. Para jamaah dipersilakan itikaf (shalat, baca Alquran, dan sebagainya) secara individu atau tidak membuat kajian malam atau mabit berjamaah.

Masjid tidak menyediakan hidangan untuk sahur. Bagi jamaah putra di lantai 1 dan bagi jamaah putri di lantai 2. Menurut keterangan dari pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed, Bagus Sigit Setiawan, untuk itikaf di hari pertama, masjid baru dibuka pukul 23.00-02.00 WIB.

"Nah jam dua itu ditutup untuk dibersihkan untuk shalat Subuh. Hari seterusnya nanti sesuai dengan yang sudah dibagikan sampai akhir Ramadhan," kata Bagus ketika dihubungi, Selasa (11/4/2023).

Bagus juga mengimbau agar jamaah tidak melewati batasan-batasan yang telah ditetapkan. Misalnya ruang imam dan lain-lain.

"Yang penting ini tidak melebihi batasan seperti ruang-ruang imam. Nanti ada garis pembatasnya. Itikaf kan wajahnya sendiri sendiri, kalau pengajian di situ kan ga pas karena butuh ketenangan. Nanti petugas membuka masjid, nah di situ jamaah bebas, mau tahajud, mau wirid, mau zikir, mau baca Alquran," ujarnya.

Selain itu, akan ada puluhan petugas yang dikerahkan menjaga agar itikaf di masjid tetap kondusif. "Ada 30 an personal, karena memang fokusnya itu di Tarawih di pembagian takjil itu yang difokuskan. Kalau itikaf kan jamaah sibuk dengan ibadahnya sendiri-sendiri," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement