Rabu 12 Apr 2023 17:18 WIB

Jangan Suka Berbagi Akun Email, Ini Bahayanya

Mengamankan aset digital dengan membuat kata kunci yang kuat.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Email
Foto: wired.com
Email

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Masalah keamanan digital memang harus diperhatikan saat ini. Jika tidak, maka akan mengalami hal yang kurang beruntung seperti yang dialami Putri Febriana (20) pada 2019 lalu.

Mahasiswi jurusan hukum Universitas Widyagama Malang ini menceritakan, saat itu dalam waktu sepekan saja, ia harus mengeluarkan uang hingga Rp 800 ribu. Hal ini karena banyaknya makanan yang datang diantar oleh tukang ojek dari aplikasi daring.

Padahal, Putri yang saat itu masih duduk di bangku SMA, merasa tidak pernah memesan makanan-makanan yang datang itu. Pada akhirnya Putri menyadari bahwa ada seseorang di luar sana menggunakan aplikasinya tanpa izin untuk memesan makanan.

Setelah mengetahui bahwa aplikasinya dikendalikan orang lain, ia segera meminta pemblokiran ke pengelola aplikasi. Setelah aplikasinya diblokir, dia pun tidak lagi menerima pesanan makanan.

Putri mengaku teledor karena telah memberikan akun email pribadi kepada teman-temannya. "Saat itu, teman-teman minta menggunakan email saya untuk main gim," jelas Putri saat mengikuti pelatihan keamanan digital yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang di Universitas Widyagama Malang.

Menurut Putri, alamat emailnya tidak sekadar terhubung dengan akun gim. Akunnya juga terhubung dengan akun lainnya termasuk aplikasi ojek online.

Akibat kejadian tersebut, Putri terpaksa membayar makanan yang berulang kali datang itu. Jumlah Rp 800 ribu itu cukup banyak mengingat dirinya belum bekerja.

Meskipun telah membayar, ia mengaku tidak memakan semua jenis makanan yang datang itu. Rasa takut menyelimuti dirinya akan keamanan makanan jika dikonsumsi.

Anggota AJI Malang, As'ad Syamsul Arifin menjelaskan, saat ini penting sekali untuk mendapatkan pengetahuan mengamankan akun maupun identitas digital di era serba internet.

Pengetahuan cara melindungi dan menjaga keamanan digital akan mengurangi risiko dampak buruk. "Terutama jika ada pihak yang hendak membobol," ujarnya.

Mengetahui pentingnya kondisi tersebut , As'ad pun berbagi tips bagaiman caranya menjaga keamanan digital. Satu hal yang perlu dilakukan agar keamanan digitalnya terjamin yakni tidak menggunakan wifi publik.

Terutama ketika hendak melakukan transaksi keuangan. Menurut As'ad, penggunaan wifi publik berpotensi diretas oleh pihak yang mengendalikan wifi tersebut. Masyarakat sebaiknya menggunakan wifi pribadi saja

As'ad juga menyarankan agar tidak sembarangan menggunakan USB. Pasalnya, USB publik bisa dijadikan medium mentransmisikan data yang ada di gawai.

Upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengamankan aset digital adalah membuat kata kunci yang kuat. Penggunaan browser tertentu juga sebaiknya dihindari karena ada sejumlah browser yang kurang aman digunakan.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan agar jangan terlalu mengumbar diri. Masyarakat harus melindungi identitas pribadi yang tidak perlu diketahui orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement