Sabtu 15 Apr 2023 13:47 WIB

Armada Bus Trans Jatim Ditambah

Faktor muat (load factor) masyarakat berada di atas 100 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Pengemudi melintas di depan armada bus TransJatim koridor Sidoarjo-Surabaya-Gresik saat peluncuran perdana bus di Terminal Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Pengemudi melintas di depan armada bus TransJatim koridor Sidoarjo-Surabaya-Gresik saat peluncuran perdana bus di Terminal Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menambah armada Bus Trans Jatim untuk koridor I dengan rute Sidoarjo-Surabaya-Gresik. Ada 10 unit bus dan satu unit bus cadangan yang baru dioperasikan pada koridor tersebut. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penambahan armada ini dikarenakan faktor muat (load factor) masyarakat yang berada di atas 100 persen.

"Sehingga Dishub Jatim menambah armada Bus Trans Jatim di koridor ini," kata Khofifah, Sabtu (15/4/2023).

Dengan adanya penambahan tersebut, maka saat ini ada 30 unit bus Trans Jatim yang beroperasi di koridor I, serta tiga bus cadangan. Khofifah berharap, penambahan armada Bus Trans Jatim pada koridor I ini bisa memotong waktu tunggu penumpang pada jam tidak sibuk yang semula 30 menit menjadi 15 menit.

Sementara pada saat jam sibuk, masa tunggu yang sebelumnya 15 menit diharapkannya bisa diperpendek menjadi 10 menit saja. Dengan waktu tunggu yang semakin pendek, kata Khofifah, maka penumpukan penumpang pada tiap-tiap halte dan keluhan penumpang dikarenakan waktu tunggu yang lama dapat teratasi.

"Mari masyarakat Jawa Timur manfaatkan bus Trans Jatim yang operasionalnya dimulai pada pukul 05.00 WIBsampai dengan pukul 21.00 WIB dengan tarif yang terjangkau, yakni hanya Rp. 5.000 untuk penumpang umum dan untuk pelajar serta santri Rp. 2.500," ujarnya.

Khofifah mengatakan, kebutuhan transportasi dasar bagi masyarakat akan mempercepat konektivitas antar provinsi, serta antar kota dan kabupaten. Tanpa adanya konektivitas, kata dia, perkembangan suatu daerah tidak akan bisa efektif dan efisien. 

Maka dari itu, lanjut Khofifah, Bus Trans Jatim akan menjadi program prioritas penyediaan angkutan massal berbasis jalan di Jatim yang terkoneksi dalam kawasan aglomerasi Gerbangkertasusila. Ia juga berharap penambahan armada Trans Jatim dapat menjawab solusi permasalahan yang ada, utamanya terkait kepadatan lalu lintas.

"Juga akan berkontribusi di dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas jalan, mengurai kemacetan, serta mendongkrak pergerakan orang agar pertumbuhan ekonomi tumbuh lebih cepat," kata Khofifah.

Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah senang kabupaten yang dipimpinnya menjadi salah satu koridor yang dilewati oleh Trans Jatim. Ia berharap, penambahan yang dilakukan tidak saja terkaitjumlah armada bus, tetapi juga rute yang ia harapkan besa tembus hingga ke Lamongan.

"Mudah-mudahan akan ada penambahan tidak hanya terkait armada tetapi juga jalur ke Lamongan. Karena ke daerah Paciran lalu lintasnya luar biasa jadi banyak terjadi kecelakaan, terutama pengendara sepeda motor dari arah Gresik ke Paciran," ujarnya.

Kadishub Jatim Nyono menjelaskan, berdasarkan data yang ada, pada Januari 2023 rata-rata penumpang Trans Jatim mencapai 107.368 penumpang dengan load factor 125 persen. Kemudian pada Februari ada sebanyak 96.347 penumpang dengan load factor 124 persen. Selanjutnya pada Maret, jumlah penumpanh mencapai 102.457 orang dengan dengan load 130 persen. 

"Kita patut berbangga dan kondisi ini artinya semua kursi terisi dan tercapai 100 persen dengan rata rata Load Factor sepanjang tahun 2023 mencapai 126.33 persen," kata Nyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement