Rabu 19 Apr 2023 08:08 WIB

Warga Diajak Saksikan Momen Langka Gerhana Matahari

DIY akan menjadi provinsi yang paling awal memulai GMS.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Gerhana matahari sebagian (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/VALDA KALNINA
Gerhana matahari sebagian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gerhana matahari akan kembali terjadi di pengujung Ramadhan 2023 yakni pada 20 April 2023. Untuk menyaksikan momen langka ini, Taman Pintar Yogyakarta akan menggelar kegiatan 'Jogja Melihat Gerhana'.

Analis Rencana Program dan Kegiatan Taman Pintar Yogyakarta, Lukman, mengajak masyarakat untuk melihat fenomena tersebut dari Taman Pintar Yogyakarta. Pasalnya, pihaknya menyediakan sejumlah teleskop dan peralatan untuk melihat gerhana yang dapat diakses di area Playground Taman Pintar pada 20 April besok.

Lukman mengatakan, gerhana yang akan terjadi yakni tipe Gerhana Matahari Hibrida (GMH), yang merupakan tipe gerhana gabungan dari Gerhana Matahari Total (GMT) dan Gerhana Matahari Cincin (GMC), dengan satu tempat hanya bisa menyaksikan satu jenis gerhana.

Di Indonesia sendiri hanya mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan GMT, yakni di Indonesia bagian timur meliputi Maluku, Papua Barat, dan Papua. Sedangkan, beberapa daerah lainnya di Indonesia hanya dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian (GMS).

DIY akan menjadi provinsi yang paling awal memulai GMS pada 20 April. Sedangkan, Medan akan menjadi provinsi yang paling awal mengakhiri GMS.

"Gerhana Matahari Sebagian di Yogyakarta diperkirakan mulai terjadi pada pukul 09.26 WIB, yang mencapai puncaknya pukul 10.48 WIB, dan selesai pada 12.16 WIB," kata Lukman, Selasa (18/4/2023).

Lukman mengatakan, kegiatan 'Jogja Melihat Gerhana' ini akan digelar bekerja sama dengan komunitas astronomi Penjelajah Langit. Kolaborasi ini dilakukan mengingat pengamatan gerhana matahari membutuhkan pendampingan dan alat khusus.

Dengan begitu, masyarakat yang melihat fenomena ini akan didampingi relawan dari komunitas dan juga petugas dari Taman Pintar Yogyakarta. Melalui kegiatan ini, kata Lukman, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terutama generasi muda untuk mendalami dan mengembangkan sains di bidang astronomi.

"Masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan ini sebagai bentuk edukasi tentang fenomena alam sebagai bagian dari literasi sains," ujar Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement