Kamis 20 Apr 2023 18:19 WIB

Pengelola Wisata di Sleman Diimbau Tingkatkan Protokol Kesehatan

Ishadi meminta pengelola wisata menyediakan tempat cuci tangan dan terapkan CHSE.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Pengunjung mencuci tangan (ilustrasi)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Pengunjung mencuci tangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jumlah kasus covid-19 di Kabupaten Sleman meningkat. Menyikapi itu, Kepala Dinas Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, telah mengimbau pengelola objek wisata meningkatkan protokol kesehatan.

"Terkait dengan covid kita sampaikan bahwa pengelola wisata juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," kata Ishadi kepada Republika, Kamis (20/4/2023).

Ishadi meminta agar pengelola objek wisata menyediakan tempat cuci tangan dan tetap menerapkan Cleanliness, Health, Safety, Environtment Sustainbility (CHSE) di setiap destinasi wisata. Selain itu pengelola objek wisata juga diminta menyiapkan masker untuk pengunjung yang batuk dan pilek. 

"Cuci tangan, masker juga harus disiapkan kalau misalnya ada pengunjung yang batuk pilek dan kemudian tidak membawa masker," ujarnya.

Pemkab Sleman menargetkan 1 juta wisatawan pada libur lebaran tahun ini.  Sejumlah tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan antara lain Lereng Merapi, Candi Prambanan, Obelix, dan Tebing Breksi.

"Kalau yang ramai masih di seputaran Lereng Merapi, Candi Prambanan, kemudian Obelix, sama Breksi, itu menjadi tujuan utama wisatawan kita. Disamping ada beberapa wisata buatan ya kemarin baru dibuka seperti Heha Forest, Suraloka itu juga menjadi titik tujuan wisata," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement