Selasa 02 May 2023 15:13 WIB

Kenaikan Kasus Covid-19 di DIY Akibat Varian Baru? Ini Kata Epidemiolog

Saat libur Lebaran, mobilitas masyarakat di DIY meningkat cukup signifikan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY dimungkinkan karena adanya varian baru Covid-19 yakni Arcturus. Meski begitu, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Riris Andono Ahmad mengatakan, belum ada bukti yang bisa menguatkan kenaikan ini dikarenakan adanya varian tersebut.

Pasalnya, untuk mengetahui sudah menularnya varian baru ini di DIY harus melalui pemeriksaan sampel di laboratorium. Sedangkan, hingga saat ini belum ada hasil laboratorium terkait varian baru itu.

Dengan begitu, penyebab kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19 saat ini baru bisa disimpulkan karena mobilitas masyarakat yang sudah meningkat. Terlebih, pada menjelang hingga masa libur Lebaran 2023, mobilitas masyarakat di DIY meningkat cukup signifikan.

"Jadi sampai ada bukti yang menunjukkan adanya varian baru bersirkulasi, ya kita tidak bisa bilang bahwa varian baru yang menyebabkan peningkatan kasusnya. Apakah varian baru tidak mungkin sudah bersirkulasi? Sangat mungkin. Tapi masalahnya kita tidak punya bukti bahwa varian baru sudah bersirkulasi," kata Riris.

 

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut saat ini tengah dikumpulkan sampel untuk diperiksa dalam rangka mengetahui apakah varian baru tersebut sudah masuk ke DIY. "Kalau varian baru, kami sedang mengumpulkan sampel untuk diperiksa guna mengetahui varian baru," kata keterangan tertulis Dinkes DIY.

Dinkes DIY juga menyebut tingginya mobilitas masyarakat di masa sebelum dan usai Lebaran 2023 ini juga berpengaruh dalam meningkatnya kasus Covid-19 di DIY. Untuk itu, masyarakat pun tetap diminta agar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) meski saat ini PPKM sudah dicabut, termasuk mencukupkan dosis vaksinasi Covid-19.

"Untuk kenaikan kasus, karena ini penyakit virus yang cepat menular, tentunya mobilitas penduduk sangat berpengaruh. Oleh karena itu prokes dan vaksinasi harus dilakukan oleh masyarakat," ujar Dinkes DIY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement