Rabu 03 May 2023 09:16 WIB

Covid-19 di DIY Naik, Epidemiolog Beri Pesan untuk Kelompok Risiko Tinggi  

Vaksinasi perlu terus dilakukan agar kasus Covid-19 tidak semakin tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi gejala Covid-19
Foto: republika.co.id
Ilustrasi gejala Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Riris Andono Ahmad menekankan pentingnya vaksinasi Covid-19 mengingat kasus terkonfirmasi Covid-19 kembali naik di DIY usai Lebaran 2023 ini. Terlebih, juga sudah ditemukan varian baru Covid-19 yakni Arcturus di Indonesia.

Riris menyebut, vaksinasi ini perlu terus dilakukan agar kasus Covid-19 tidak semakin tinggi. Meski, ia menuturkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah memiliki kekebalan terhadap Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 DIY, pada 2 Mei 2023 kembali dilaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19 sebanyak 39 kasus. Hal ini menjadikan total kasus Covid-19 mencapai 231.667 kasus, dengan kasus aktif saat ini sebanyak 659 kasus di DIY.

"Vaksin (penting agar Covid-19 tidak semakin naik) dan (pemerintah harus) mempersiapkan sistem kesehatan untuk mengakomodasi peningkatan kasus," kata Riris.

Riris menegaskan, vaksinasi Covid-19 ini penting utamanya bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar Covid-19. Terlebih bagi yang belum mendapatkan vaksinasi sama sekali

"Sehingga upaya vaksinasi perlu ditargetkan untuk kelompok-kelompok risiko tinggi tersebut, bukan lagi diberikan pada seluruh populasi," ujar Riris.

Lebih lanjut, Riris menjelaskan bahwa di sisi lain, evolusi virus secara alami akan mengalami penurunan keparahan. Sebab, virus yang menyebabkan keparahan dan kematian tidak dapat berkembang biak karena akan mati ketika penderita diisolasi atau karena meninggal.

Dengan begitu, lanjut Riris, virus yang memberikan gejala ringan yang akan mampu bertahan. Hal ini dikarenakan penderita bisa jadi tidak terdeteksi, dan tetap dapat berinteraksi secara sosial.

"Jadi bagi sebagian besar masyarakat, virus Covid-19 sudah berubah menjadi penyakit flu biasa karena mereka sudah punya kekebalan," jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi Covid-19 di DIY pada 2 Mei, dosis pertama sudah lebih dari 100 persen. Sedangkan, vaksinasi dosis kedua sudah 95,78 persen.

Untuk dosis ketiga atau booster pertama baru di angka 51,23 persen. Namun, untuk dosis keempat atau booster kedua, angkanya masih kecil yakni 3,63 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement