REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta menyebut produksi sampah terus berkurang sejak diterapkannya gerakan zero sampah anorganik pada awal 2023 lalu. Bahkan, selama libur Lebaran juga tidak memberikan peningkatan terhadap produksi sampah di Kota Wisata ini.
"Tidak ada peningkatan (produksi sampah di masa libur Lebaran)," kata Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan, DLH Kota Yogyakarta, Mareta Hexa Sevana kepada Republika.
Bahkan, Mareta menyebut dari data bulanan justru terus terjadi penurunan produksi sampah di Kota Yogyakarta. Penurunan ini terjadi saat kedatangan wisatawan lebih dari hari biasa, meski di libur Lebaran 2023 ini kenaikannya tidak begitu signifikan.
"Kalau dari data bulanan malah (produksi sampah) tren-nya tetap turun. Wisatawan juga tidak signifikan penambahannya, karena nyatanya banyak pelaku sektor wisata yang mengeluh, dan okupansi juga tidak sesuai target," ujar Mareta.
Berdasarkan data DLH Kota Yogyakarta, produksi sampah pada masa libur Lebaran yakni 19-29 April 2023 mencapai 221,9 ton per hari. Sedangkan, rata-rata produksi sampah selama April 2023 di Kota Yogyakarta yakni 225 ton per hari.
Angka tersebut turun dari Maret, yang mana produksi sampah rata-rata mencapai 246,88 ton per hari. Maret menyebut, penurunan ini bahkan sudah terjadi sejak Januari 2023, atau sejak dijalankannya gerakan zero sampah anorganik.
"Untuk bulan Januari rata-rata 272,21 ton per hari, dan pada Februari rata-rata 259,53 ton per hari," jelas dia. Sebelumnya, Dinas Pariwisata DIY menyebut adanya penurunan pergerakan wisatawan selama libur Lebaran 2023 ini di DIY.
Meski begitu, penurunan ini dinilai tidak signifikan, yakni 7,5 persen dibandingkan 2022 lalu. "Secara total pergerakan wisatawan selama libur Lebaran 2023 di DIY sebanyak 1.655.814 wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, Ahad (7/5/2023).
Dirinci berdasarkan kabupaten/kota di DIY, penurunan pergerakan wisatawan terjadi di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman pada periode 19-25 April dan 26 April hingga 1 Mei 2023. Masing-masingnya berjumlah 236.137 wisatawan dan 769.525 wisatawan.
Namun, di Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Bantul terjadi peningkatan pergerakan wisatawan di periode yang sama. Masing-masingnya yakni sebanyak 240.674 wisatawan, 144.809 wisatawan, dan 264.699 wisatawan.
"Data jumlah pergerakan wisatawan ini diambil dari data pergerakan wisatawan di pemerintah kabupaten dan kota atau TPR wisata dikelola pemkab/kota, ditambah daya tarik wisata yang dikelola swasta dan masyarakat," ujar Singgih.