REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemprov Jawa Timur melaksanakan misi dagang dan investasi dengan Pemprov Lampung yang digelar di Hotel Swiss Bellin Lampung pada Senin (8/5/2023). Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, misi dagang dan investasi yang diikuti 127 pelaku usaha dari kedua provinsi tersebut mencatatkan transaksi hingga Rp 285,52 miliar.
Ia berharap, kerja sama perdagangan antar kedua provinsi akan terus berjalan meski misi dagang telah berakhir. "Semoga kerja sama ini akan terus berlanjut, sehingga akan sama-sama meningkatkan perdagangan dan pariwisata serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di kedua provinsi," kata Khofifah, Selasa (9/5/2023).
Adapun komoditas yang berhasil ditawarkan ke pengusaha di Lampung antara lain hewan ternak sapi, gula merah tebu, olahan ayam, ekspedisi hasil perikanan, produk tembakau, dan SDM pendidikan vokasi. Pada acara tersebut juga dilakukan MoU antara kepala-kepala OPD Jatim dan Lampung untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mendorong peningkatan ekonomi di kedua provinsi.
"Mari bangun sinergi dan kolaborasi di antara kedua provinsi ini dengan terus membangun persaudaraan yang memberikan dampak ekonomi signifikan bagi kedua provinsi Lampung dan Jatim," ujarnya.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, misi dagang antara Jatim dengan Lampung memiliki potensi yang sangat strategis. Di mana neraca perdagangan kedua provinsi mengalami surplus Rp 20,56 triliun.
Jatim berkontribusi sebesar 4,63 persen terhadap total nilai penjualan Lampung dan berkontribusi 50,48 persen terhadap total nilai pembelian Lampung. PT Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk (Bank Jatim) turut mengirimkan tiga UMKM binaannya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan, UMKM sangat berperan besar terhadap pembukaan lapangan kerja dan perekonomian masyarakat, khususnya di Jatim.
"Maka itu, kami tidak hanya memberikan layanan perbankan kepada para nasabah UMKM, namun kami juga aktif dalam memberikan pendampingan untuk pengembangan usahanya. Salah satunya lewat keikutsertaan dalam misi dagang," ujarnya.
Busrul menjelaskan, salah satu misi Bank Jatim dalam kegiatan ini adalah membantu UMKM binaan untuk memperluas jaringan pasar. Ia juga menegaskan kesiapan Bank Jatim mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan antara Provinsi Jatim dan Lampung.
"Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus sehingga bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional," ujarnya.
Tiga UMKM binaan Bank Jatim yang diikutsertakan pada gelaran misi dagang adalah produk kerajinan kayu dari UMKM KayuKayuku, produk kerajinan kulit dari UMKM Shaliza, dan makanan olahan dari UMKM Sambel Pecel Bu Pariyem.
"Produk-produk unggulan UMKM binaan Bank Jatim diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di Lampung," kata Busrul.