Rabu 10 May 2023 07:59 WIB

UAD Jadi PTS Terbaik Versi SCImago Institutions Rankings 2023

Ke depan, UAD akan fokus pada penguatan kompetensi literasi publikasi dosen.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
 Visual Kampus IV UAD di Kabupaten Bantul, DIY yang diambil dari udara.
Foto: Dokumen
Visual Kampus IV UAD di Kabupaten Bantul, DIY yang diambil dari udara.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- SCImago Institutions Rankings (SIR) baru saja merilis data hasil pemeringkatan 2023 untuk universitas atau perguruan tinggi dan lembaga penelitian di seluruh dunia. Ada tiga indikator utama yang digunakan dalam proses pemeringkatan yakni research (50 persen), innovation (30 persen), dan societal impact (20 persen).

Tiap indikator itu didukung oleh sejumlah aspek penilaian, di antaranya high quality publication dan international collaboration untuk indikator research, innovation knowledge, dan patents untuk indikator innovation, serta inbound links dan web size untuk kategori societal impact.

Berdasarkan data tersebut, secara keseluruhan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memperoleh posisi pertama se-Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), posisi kedua se-perguruan tinggi swasta (PTS), dan posisi ke-37 se-perguruan tinggi di Indonesia.

Khusus untuk kategori research, UAD memperoleh posisi pertama se-PTS dan se-PTMA, serta posisi ke-34 se-perguruan tinggi di Indonesia. Kepala Bidang Publikasi Ilmiah di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD, Rully Charitas Indra Prahmana mengatakan, hasil ini memperkuat dan menunjukkan eksistensi UAD sebagai salah satu universitas yang memiliki rekam jejak penelitian dan publikasi terbaik di Indonesia.

"Sejumlah dosen UAD dalam setahun terakhir mengalami peningkatan dalam hal mempublikasikan artikel hasil penelitian mereka di High-Impact Journal, yang mana sebagian besar masuk kategori Q1 di SCImago Journal Rank," kata Rully.

Rully menyebut, jumlah kekayaan intelektual dosen-dosen UAD dalam bentuk paten, desain industri, dan paten sederhana juga meningkat. Hal ini memiliki komposisi yang cukup besar dalam pemeringkatan SIR kategori innovation yakni 30 persen.

Menurutnya, peningkatan tersebut sejalan dengan peran serta LPPM yang mendongkrak luaran hasil penelitian dosen di lingkungan UAD. Hal itu tercermin pada banyaknya skema penelitian yang dikeluarkan oleh UAD untuk mengakomodir penelitian para dosen.  

“LPPM UAD memiliki Bidang Riset dan Inovasi (BRIn) dan Bidang Publikasi Ilmiah (BPI) yang selalu mengadakan workshop dan pendampingan dalam pembuatan proposal penelitian. Tentu ini akan meningkatkan animo para peneliti untuk bekerja giat memperoleh dana hibah yang luar biasa,” ujarnya.

Rully menyebut, Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bawah naungan LPPM UAD juga memiliki peran penting dalam pemeringkatan SIR. Dalam ajang Simposium Nasional Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah pada 2022 lalu, Sentra HKI UAD meraih tiga penghargaan dari lima kategori yang dilombakan.

Untuk itu, ke depan pihaknya akan fokus pada penguatan kompetensi literasi publikasi dosen agar mampu mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal-jurnal yang memiliki reputasi tinggi, melalui kerja sama atau kolaborasi dengan sejumlah peneliti luar negeri.

"Hal ini didukung oleh LPPM, melalui BRIn dalam bentuk skim penelitian kerja sama luar negeri," jelasnya.

Rully berharap UAD mampu memberikan pengaruh dan kontribusi yang signifikan, sehingga mampu meningkatkan peringkat UAD di level perguruan tinggi dengan target masuk 10 besar. Utamanya berkontribusi dalam perkembangan keilmuan di Indonesia maupun di dunia.

“Saya berharap para akademisi di lingkungan UAD sudah melek dalam hal literasi publikasi ilmiah dengan menikmati setiap proses dalam upaya mempublikasikan hasil risetnya, baik dalam bentuk paten maupun artikel ilmiah di jurnal internasional bereputasi yang berkualitas," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement