Jumat 19 May 2023 07:38 WIB

Tim ATOM Chem-E-Car Universitas Brawijaya Juara di Ajang Internasional

Setiap tim diberikan kesempatan dua kali untuk melajukan mobilnya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Tim ATOM CHEM E CAR Universitas Brawijaya (UB) kembali meraih kemenangan di ajang internasional, yakni Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2023.
Foto: Dokumen
Tim ATOM CHEM E CAR Universitas Brawijaya (UB) kembali meraih kemenangan di ajang internasional, yakni Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim ATOM CHEM E CAR Universitas Brawijaya (UB) kembali meraih kemenangan di ajang internasional, yakni Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2023, Minggu, (14/5/2023). Pada lomba yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini, tim ATOM Nawasena berhasil meraih peringkat dua.

Tim ini beranggotakan Muhamad Irfan, Putu Audley Divania Putri, Nabila Oktavia, Fajar Adianto Aribowo, Desty Octavianti, dan Mayland Faizal Al Chuzamy. Mereka berada di bawah bimbingan dosen Bambang Poerwadi dan Supriyono.

Salah satu anggota tim, Mayland Muhamad Irfan menyatakan, tim ATOM berhasil unggul dan menjadi finalis bersama 15 tim lain usai melewati serangkaian seleksi konsep prototipe mobil. "Seluruh tim diminta menunjukkan keunggulan prototipe masing-masing di hadapan para juri dan peserta,” kata Mayland.

ICRCC sendiri merupakan kompetisi internasional yang diadakan untuk mahasiswa sarjana. Mahasiswa diminta untuk merancang dan membuat prototipe mobil yang digerakkan oleh reaksi kimia yang akan membawa beban tertentu dengan aman dalam jarak tertentu dan berhenti.

Kompetisi ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan peserta dalam mengontrol reaksi kimia. Menurut dia, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui timnya.

Sebelum tahap race dilakukan terdapat tahap test run yang mana setiap tim diberikan waktu untuk memperhitungkan seberapa banyak bahan kimia yang dibutuhkan agar mobil tersebut dapat melaju dan berhenti dengan sendirinya.

Pada race day, setiap tim diberikan kesempatan dua kali untuk melajukan mobilnya. Nilai yang diambil adalah nilai terbaik dari dua kali percobaan tersebut.

Menurut Mayland, ATOM Nawasena mengusung konsep mobil kimia berbasis pressurized gas yang difilter menggunakan air regulator filter. Lalu menggerakkan piston yang dibantu oleh mechanical roller valve.

Dengan demikian, dapat berjalan dengan mulus dalam menggerakkan mobil. Sementara itu, power source digunakan untuk menghasilkan gas bertekanan berasal dari reaksi dekomposisi hidrogen peroksida.

Kemudian dibantu adanya katalis untuk mempercepat reaksi. "Dari konsep itu membawa tim ATOM berhasil menuntaskan challenge di urutan kedua dan berhasil menggaungkan kembali jargon ATOM, ‘Act like a champion, be a champion’ di atas podium," kata dia menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement