Rabu 24 May 2023 07:55 WIB

Kemendikbudristek Tetapkan 44 Warisan Budaya Takbenda Terbaru dari DIY

Kekayaan budaya bangsa harus dilestarikan dengan rasa tanggung jawab.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Tarian Bedhaya Sapta dari Keraton Yogyakarta yang ditetapkan menjadi salah satu Warisan Budaya Takbenda.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Tarian Bedhaya Sapta dari Keraton Yogyakarta yang ditetapkan menjadi salah satu Warisan Budaya Takbenda.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan sebanyak 44 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) terbaru berasal dari DIY dalam dua tahun terakhir. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, penetapan ini merupakan tonggak penting dalam melindungi dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki bangsa.

Penetapan tersebut diiringi dengan penyerahan sertifikat WBTb kepada bupati/wali kota se-DIY, Keraton Yogyakarta, dan Kadipaten Pakualaman di kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (23/5/2023). Sertifikat penetapan itu dinilai tidak hanya menjadi pengakuan formal atas pentingnya WBTb, tetapi juga menjadi komitmen bersama melestarikan dan mewariskannya kepada generasi mendatang.

Sultan menyebut penetapan ini mampu memberikan perlindungan hukum dan perhatian yang layak bagi warisan. Selain itu, Sultan juga menegaskan kekayaan budaya bangsa harus dilestarikan, dihormati, dan dirawat dengan penuh rasa tanggung jawab.

"Semoga dengan adanya sertifikat penetapan WBTb dapat memotivasi kita semua untuk menindaklanjutinya dengan aksi-aksi nyata sebagai bentuk tanggung jawab dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia," kata Sultan.

WBTb merujuk pada warisan kolektif yang hidup dan terus berkembang dalam masyarakat. Hal tersebut meliputi tradisi atau ekspresi hidup, seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, praktik-praktik sosial, ritual, perayaan, pengetahuan, dan praktik mengenai alam dan semesta.

"Warisan ini menjadi cermin identitas kita, menghubungkan kita dengan akar sejarah yang mendalam dan membentuk jati diri kita sebagai bangsa," ujar Sultan.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, 2023 menjadi tahun yang istimewa mengingat di tahun ini penetapan WBTb telah mencapai 10 tahun berjalan sejak 2013 hingga 2022. Pada 2023 dikatakan menjadi momentum yang baik bagi DIY untuk terus melakukan evaluasi, baik dalam hal pengusulan penetapan WBTb maupun pada tataran aksi-aksi tindak lanjut dalam pemeliharaan dan pengembangan WBTb

Dian menuturkan, penyelenggaraan perayaan WBTb 2023 dimulai dengan penyerahan 21 sertifikat WBTb tahun penetapan 2022, berikut dengan daftar penetapan WBTb dimulai sejak 2013-2022 dengan total sebanyak 155 karya budaya.

"Penetapan WBTb ini terbagi dalam Keraton Yogyakarta sebanyak 27 karya budaya, Kadipaten Pakualaman delapan karya budaya, warisan budaya bersama milik DIY 31 karya budaya, Kabupaten Kulonprogo 15 karya budaya, Kabupaten Sleman 21 karya budaya, Kabupaten Bantul 20 karya budaya, dan Kota Yogyakarta 16 karya budaya," kata Dian.

Dijelaskan, 21 karya budaya asal DIY pada 2022 yang mendapatkan penganugerahan WBTb 2023 yaitu milik Keraton Yogyakarta dengan keseluruhan domain seni pertunjukan, yakni Bedhaya Sapta, Beksan Sekar Madura, Srimpi Muncar, dan Beksan Panji Sekar.

Sedangkan, milik Kadipaten Pakualaman yaitu Babad Pakualaman domain tradisi dan ekspresi lisan. Warisan budaya bersama milik DIY berupa sayur lodeh, jamu Yogyakarta dan bir Jawa dengan domain kemahiran dan kerajinan tradisional, ditambah aksara Jawa Yogyakarta dengan domain tradisi dan ekspresi lisan.

Berikutnya, karya budaya dari Bantul berupa Karangan yang masuk domain pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta, serta Pisungsung Jaladri domain upacara adat, ritus, upacara tradisional. Dari Sleman yakni upacara adat Pager Bumi Rebo Pungkasan domain upacara adat, ritus, upacara tradisional dan kesenian Antup domain seni pertunjukan.

Selanjutnya, karya budaya dari Kulonprogo domain tradisi dan ekspresi adalah Gobak Sodor Yogyakarta. Kota Yogyakarta dengan seluruh karya WBTb domain kemahiran dan kerajinan tradisional, yaitu Jadah Manten, Legomoro, Sangga Buwana, Kembang Waru, dan Yangko Yogyakarta.

Sedangkan, tari Wayang Topeng Duwet domain seni pertunjukan dan Gerit-Gerit Lancung domain tradisi dan ekspresi lisan dari Kabupaten Gunungkidul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement