Jumat 26 May 2023 14:18 WIB

Harga Pangan Masih Tinggi, Kebumen Gelar Gerakan Pangan Murah

Warga akan difasilitasi mendapatkan pangan dengan harga terjangkau.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Erdy Nasrul
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dalam acara Gerakan Pangan Murah, Jumat (26/5/23).
Foto: Dok. Pemkab Kebumen
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dalam acara Gerakan Pangan Murah, Jumat (26/5/23).

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN - Kabupaten Kebumen tercatat memiliki angka Indeks Harga Konsumen yang tertinggi di Pulau Jawa pada tiga pekan terakhir. Untuk menekan dampak inflasi, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan  Pangan Kabupaten Kebumen menggelar gerakan pangan murah di Alun-Alun Kebumen, Jumat (26/5/23).

Kepala Dishanpan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari mengatakan, gerakan pangan murah dilaksanakan untuk mengurangi dampak inflasi dan mendukung kestabilan pasokan dan harga.

Baca Juga

"Gerakan pangan murah ini dilaksanakan karena indeks harga konsumen di Kabupaten Kebumen yang tertinggi di Pulau Jawa," ujar Dyah Lukisari, Jumat (26/5/23).

Gerakan ini rutinitas yang dilakukan oleh Dishanpan Provinsi Jateng sebagai salah satu upaya dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan harga pangan sekaligus untuk mengendalikan dampak inflasi.

Kabupaten Kebumen dipilih untuk kegiatan ini karena tiga pekan sebelumnya, Indeks Harga Konsumen di wilayah ini merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa.

Oleh karena itu, dalam kegiatan ini, penyelenggara menghadirkan gabungan kelompok tani (Gapoktan), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMD) untuk hadir dan menjual produk mereka, dengan dibantu uang transportasinya.

"Masyarakat bisa membeli bahan-bahan pokok yang kami sediakan dengan harga yang sangat terjangkau, seperti beras, minyak, telur, bawang merah, putih dan juga daging," ujarnya.

Dalam gerakan pangan murah, produk bahan pokok yang dijual untuk masyarakat Kabupaten Kebumen lebih murah daripada di pasar. Misalkan telur harga biasa Rp 31 ribu per kilogram dijual dengan harga Rp 28 ribu per kilogram. Kemudian, beras dijual dengan harga Rp 47.500 per 5 kilogram, bawang merah Rp 30 ribu per kg, gula Rp 13.500 per Kg, cabai Rp 16 ribu per Kg, bawang putih Rp 27 ribu per Kg, minyak Rp 13.500 per liter, dan tepung terigu Rp 12 ribu per kg.

"Untuk pemerataan maka pembeliannya dibatasi seperti telur itu maksimal 2 kg, minyak 2 liter, dan beras 10 Kg. Demikian juga bahan pokok yang lain," ujarnya.

Pada gerakan pangan murah ini, pihaknya menyediakan beras sebanyak 3 ton, cabai 150 kg, telur 1 ton, daging ayam 20 Kg, bawang merah 300 kg, bawang putih 200 kg. Pada saat yang sama, pemerintah juga menyediakan layanan vaksin booster Covid-19.

Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan terima kasih kepada Dishanpan Provinsi Jawa Tengah yang berkontribusi mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Kebumen.

“Melihat kondisi saat ini, semua harga kebutuhan pangan pokok naik, yang dibuktikan gerakan pangan murah disini diserbu sejak pagi, bahkan sebelum acara belum mulai sudah ramai,” tutur Bupati.

Menurut Bupati, antusias masyarakat dalam gerakan pangan murah ini sangat luar biasa. Persediaan telur 1 ton dalam beberapa jam sudah habis diserbu karena harganya memang murah.

“Gerakan pangan murah memang harganya di bawah pasar semuanya, hal ini dapat membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pangan pokok yang terjangkau untuk memenuhi gizi yang menyambung dengan penanganan stunting juga,” ujar Bupati.

Ia berharap, ke depan gerakan ini tidak hanya di satu titik saja, tapi bisa merambah ke Kecamatan lainnya di Kabupaten Kebumen supaya gerakan pangan murah ini lebih merata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement