Ahad 04 Jun 2023 09:45 WIB

Terbang Satu Jam, Pilot TNI AU Kembali Sukses Uji Jet Tempur KF-21 Boramae

Dicoba berbagai manuver untuk menguji stabilitas pesawat.

Sebuah foto handout yang disediakan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) menunjukkan jet tempur prototipe KF-21.
Foto: EPA-EFE/DAPA HANDOUT SOUTH KOREA
Sebuah foto handout yang disediakan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) menunjukkan jet tempur prototipe KF-21.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbang TNI Angkatan Udara Letkol Pnb Ferrel 'Venom' Rigonald mengikuti jejak seniornya Kolonel Pnb Muhammad 'Mammoth' Sugiyanto berhasil menguji purwarupa jet tempur buatan Indonesia dan Korea Selatan KF-21/IF-X Boramae di Sacheon AFB, Korea Selatan, Jumat (2/6).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Kolonel Pnb R Agung Sasongkojati menjelaskan Letkol Rigonald bertindak sebagai backseater, sementara tandemnya Park Ji Won dari Korea Aerospace Industries (KAI) mengisi front seat dalam uji terbang purwarupa (prototype) Boramae nomor 4 yang disebut juga XFB1.

“Penerbangan uji kali ini dimulai dengan normal procedures pre-test flight, yang mana setelah take off langsung menanjak naik hingga ketinggian 40 ribu kaki. Tes sekaligus menguji kehandalan sepasang mesin kembar perkasa General Electric F414-GE-400k dengan daya dorong masing-masing 13 ribu lbs (Mil Power) dan 22 ribu lbs (Max Power/Afterburner),” kata kepala Dinas Penerangan TNI AU.

Ia  menjelaskan dalam uji terbang purwarupa Boramae ke-4 itu, Park dan penerbang TNI AU yang menyandang callsign 'Venom' merampungkan misi pengujian S&C/CNI (Stability and Control/Communication, Navigation & Identification).

 

“Dalam penerbangan dicoba berbagai manuver untuk menguji stabilitas pesawat, termasuk manuver push over melewati minus 2,4 G (gravitasi, red.). Jika penerbang tidak terlatih bisa mengalami permasalahan pada gaya gravitasi minus tersebut,” kata Agung Sasongkojati.

Kemudian, kedua penerbang juga menguji kemampuan dan performa pesawat pada kecepatan 0.95 Mach. “Penerbangan pengujian kali ini pesawat belum diuji untuk melewati kecepatan suara,” kata kadispenau.

Uji purwarupa Boramae ke-4 berlangsung selama satu jam, pesawat take off pada 14.15 waktu setempat, dan landing (mendarat) pada 15.15 waktu setempat.

Pesawat KF-21/IF-X Boramae merupakan pesawat tempur generasi 4.5 yang kemampuannya diyakini mendekati pesawat siluman terdepan dunia saat ini.

Kadispenau menjelaskan pesawat tempur itu merupakan proyek jangka panjang hasil kerja sama Korea Selatan dan Indonesia yang diharapkan tidak hanya memperkuat pertahanan udara NKRI, tetapi juga menjadi ajang alih teknologi kedirgantaraan.

Letkol Pnb Ferrel Rigonald, selepas berhasil merampungkan uji purwarupa Boramae, pun menjadi penerbang TNI AU kedua yang berhasil merampungkan misi serupa.

Penerbang tempur TNI AU, Kolonel Pnb Muhammad Sugiyanto, pada 16 Mei 2023 sukses merampungkan uji terbang perdananya untuk purwarupa Boramae nomor 4 dalam penerbangan tandem bersama Jim Tae Bom dari Korea Aerospace Industries (KAI).

Jim Tae Bom pada posisi front seat, dan Kolonel Pnb Muhammad Sugiyanto di backseat terbang tandem untuk menguji sistem Communication, Navigation, and Identification (CNI-1) & Core Avionics purwarupa jet tempur Boramae nomor empat.

Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pada 31 Mei 2023 menyampaikan terpilihnya dua penerbang TNI AU untuk menguji purwarupa Boramae merupakan suatu pencapaian dan kebanggaan.

“Ini adalah suatu achievement, pencapaian yang luar biasa, karena perlu diketahui untuk mencapai tingkat penerbang uji yang level pabrikan itu, saat ini, TNI AU, hanya punya empat (penerbang),” kata Fadjar Prasetyo.

Dari empat penerbang itu, yang terdiri atas prajurit berpangkat kolonel dan letnan kolonel. Dua di antaranya saat ini masih berdinas di Korea Selatan, sementara sisanya di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement