Selasa 06 Jun 2023 14:44 WIB

Sultan HB X Berharap Kerusuhan Tamansiswa tak Berdampak ke Pariwisata Yogyakarta

Akibat kerusakan tersebut, museum harus ditutup untuk sementara.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Kondisi Komplek Perguruan Tamansiswa pascatawuran di Jalan Tamansiswa, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Komplek Perguruan Tamansiswa menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT saat tawuran dengan warga pada Ahad (4/6/2023) malam. Imbasnya salah satu bangunan yakni Museum Dewantara Kirti Griya ditutup sementara karena mengalami sedikit kerusakan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kondisi Komplek Perguruan Tamansiswa pascatawuran di Jalan Tamansiswa, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Komplek Perguruan Tamansiswa menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT saat tawuran dengan warga pada Ahad (4/6/2023) malam. Imbasnya salah satu bangunan yakni Museum Dewantara Kirti Griya ditutup sementara karena mengalami sedikit kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap kerusuhan yang terjadi pada Ahad (4/6/2023) malam antara Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan suporter PSIM Yogyakarta tidak akan berimbas ke sektor pariwisata. Sultan pun berharap permasalahan tersebut segera diselesaikan.

"Saya kira (kerusuhan ini) ndak kalau berimbas (ke pariwisata)," ujarnya di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (5/6/2023).

Kedua pihak yang terlibat sudah difasilitasi untuk berdialog dan memilih jalan damai.

Sultan juga membenarkan terdapat kerusakan peninggalan Ki Hajar Dewantara akibat kerusuhan yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Beberapa peninggalan Bapak Pendidikan Nasional yang disimpan di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya di Pendopo Tamansiswa rusak karena imbas kerusuhan.

"Saya tanyakan dulu (kerusakannya seperti apa)," kata Sultan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement