Sabtu 10 Jun 2023 15:05 WIB

RS Terapung Unair Berikan Layanan Kesehatan Gratis di Kepulauan NTT

Bakti sosial di NTT diikuti 17 relawan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis di kepulauan NTT.
Foto: dokpri
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis di kepulauan NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis di kepulauan NTT. Direktur RSTKA, Agus Harianto menjelaskan, pemeriksaan kesehatan yang dijalankan di antaranya skrining penyakit jantung bawaan, skrining stunting, serta upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Agus menjelaskan, alasan dipilihnya NTT sebagai tujuan kegiatan tersebut adalah karena NTT menjadi salah satu daerah binaan Universitas Airlangga (Unair). RSTKA diakuinya belum bisa menjangkau daerah yang lebih jauh, karena membutuhkan dana yang lebih besar.

"Salah satu program RSTKA kali ini adalah mengurangi angka stunting. NTT masih menjadi daerah dengan angka stunting yang tinggi," ujarnya, Sabtu (10/6/2023).

Agus melanjutkan, bakti sosial di NTT tersebut diikuti 17 relawan yang terdiri dari dokter spesialis THT, PPDS obsgyn, anak, kardiologi, anestesi, dokter umum, perawat bedah, apoteker, dan dokumentator. Pada periode pertama yang berlangsung mulai 15 Mei hingga 3 Juni 2023, RSTKA mengunjungi tiga titik, yaitu Kabupaten Nagekeo, Kota Ende, dan Kabupaten Larantuka.

Agus menjelaskan, selama berkegiatan di Nagekeo, tim RSTKA memberikan pelayanan ke beberapa lokasi. Mulai dari RSUD Aeramo Nagekeo, Puskesmas Kota, Posyandu Lape, Posyandu Danga, dan Posyandu Aeramo. Selama 7 hari pelayanan di RSUD Aeramo, RSTKA membuka beberapa poli dan melayani sebanyak 149 pasien THT, poli anak 91 pasien, dan poli kardiologi sebanyak 56 pasien.

Kemudian di puskesmas dan posyandu dilakukan skrining 68 ibu hamil dan pelayanan posyandu kepada 108 anak. Selain mengadakan pelayanan kesehatan, RSTKA juga mengadakan penyuluhan stunting, pelatihan USG untuk dokter umum puskesmas se-Kabupaten Nagekeo, dan pelatihan dokter cilik untuk anak SD dan SMP.

Di Kota Ende, pelayanan RSTKA dimulai pada 22 Mei 2023. RSTKA memberikan pelayanan di RSUD Ende, Puskesmas Onekore, Kelurahan Potulando, Kelurahan Kelimutu, dan Kelurahan Mautapaga. Selama 5 hari pelayanan di RSUD Ende, RSTKA membuka poli dan melayani sebanyak 216 pasien THT, poli saraf 220 pasien, dan poli kardiologi sebanyak 23 pasien.

Di puskesmas dan posyandu dilakukan pelayanan ANC dan USG 14 ibu hamil dan skrining stunting kepada 64 anak. "Bhakti di Ende, relawan juga mengadakan penyuluhan stunting, pelatihan USG untuk 15 dokter umum puskesmas se-Kabupaten Ende dan pelatihan PPGDON yang diikuti 57 peserta," ujarnya. 

Agus melanjutkan, RSTKA juga berkunjung ke Kabuoaten Larantuka yang merupakan Ibu Kota dari Flores Timur. Kapal RSTKA bersandar di Pelabuhan Larantuka mulai 29 Mei hingga 3 Juni 2023. Di sana, RSTKA berkolaborasi dengan Klinik Mata Tritya Surabaya memberikan pelayanan operasi mata gratis kepada masyarakat Kabupaten Larantuka.

"Secara keseluruhan tim telah berhasil melakukan screening kepada 267 pasien kemudian operasi kepada 45 pasien pterygium dan 82 pasien katarak," kata dia.

Sementara untuk pelayanan kesehatan lain berlangsung di Puskesmas Oka, Kelurahan Pantai Besar, dan Kelurahan Lewolere. RSTKA melayani sebanyak 118 pasien THT, dan poli kardiologi sebanyak 17 pasien dengan 9 pasien mendapatkan pelayanan echochardiography.

Kemudian program upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di puskesmas dan posyandu dilakukan pelayanan ANC dan USG 51 ibu hamil, skrining stunting kepada 48 anak, pelatihan USG untuk 19 dokter umum puskesmas, dan pelatihan PPGDON yang diikuti 31 peserta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement